Lalu bagaimana menyikapi kasus ransomware di Bank BSI? Ada beberapa sudut pandang atau perspektif dalam menelaah kasus tersebut.
Pertama, dari perspektif manajemen bisnis. Serangan ransomware terhadap BSI juga menimbulkan sejumlah kekhawatiran.
Baca Juga: Intip Prakiraan Cuaca Sukabumi Hari Ini, Waspada Hujan!
Pertama, kejadian ini menyoroti pentingnya cybersecurity untuk semua bisnis, terlepas dari ukuran atau industrinya.
Kedua, menunjukkan bagaimana satu serangan siber (cyberattack) dapat berdampak buruk pada operasional dan reputasi bisnis.
Ketiga, menekankan perlunya bisnis untuk memiliki rencana keamanan siber yang komprehensif.
Perspektif kedua, berdasarkan perspektif keuangan Islam. Serangan ransomware terhadap BSI menimbulkan sejumlah kekhawatiran.
Baca Juga: Dua Pelaku Pencurian Motor Diringkus Polsek Klapanunggal, Satu Pelaku Meninggal Dunia
Pertama, kejadian ini menyorot kerentanan lembaga keuangan Islam terhadap serangan siber (cyberattack).
Kedua, peristiwa ini menimbulkan pertanyaan tentang implikasi etis jika harus membayar uang tebusan kepada peretas (hacker).
Ketiga, mempertanyakan kecukupan langkah-langkah pengamanan terhadap cybersecurity dari lembaga keuangan Islam.
Keuangan Islam dan Serangan Cyber
Keuangan Islam adalah sistem transaksi keuangan yang dipandu oleh prinsip-prinsip hukum Islam, atau Syariah.
Baca Juga: Melonjak! Harga Telur Saat Ini Capai Rp 40 Ribu/Kg, Ini Penyebabnya
Salah satu prinsip utama Syariah adalah larangan riba, yang didefinisikan sebagai bunga atau riba.