Minggu, 21 Desember 2025

BSI Gaet Badan Sandi dan Siber Negara Untuk Atasi Serangan Siber Ransomware yang Dilakukan LockBit

- Rabu, 17 Mei 2023 | 12:11 WIB
Logo Bank Syariah Indonesia (BSI) (Sumber: Twitter)
Logo Bank Syariah Indonesia (BSI) (Sumber: Twitter)

RBG.ID – Menanggapi kabar data nasabah dan karyawan telah tersebar di dark web, Bank Syariah Indonesia (BSI) meminta nasabah untuk tetap tenang dan mereka telah bekerja sama dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).

“Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan, Sekretaris Perusahaan BSI.

Direktur Utama Bank BSI, Hery Gunardi telah bertemu dengan Kepala BSSN Hinsa Siburian yang hadir didampingi Juru Bicara BSSN Ariandi Putra di Kantor Pusat BSI, The Tower, Jakarta, Selasa (16/7).

Baca Juga: Kelompok LockBit yang menghack BSI Tulis 3 Pesan Kepada Nasabah BSI, 'Stop Using BSI'

Dalam pertemuan itu, BSSN akan berikan asistensi dan rekomendasi peningkatan keamanan di sistem elektronik milik BSI.

BSI dan BSSN telah meningkatkan keamanan dan menyiapkan langkah preventif untuk ke depannya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Sejak gangguan yang terjadi di BSI pada Senin (8/5) perbaikan dan pemulihan secara bertahap sudah dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia.

Baca Juga: Serangan Siber BSI Minggu Lalu Berujung Pencurian 15 Juta Data Nasabah ke Dark Web, Ini Kronologinya!

Pada Kamis sore (11/5) Dirut BSI juga mengatakan mereka telah memperbaiki layanan dengan baik dan nasabah sudah bisa menggunakan layanan mobile banking dan ATM BSI untuk bertransaksi.

Tetapi dua hari kemudian, kelompok hacker bernama LockBit membuat ultimatum agar BSI membayar sejumlah uang yang ditaksir miliaran kepada mereka jika ingin data nasabah dan karyawan aman di tangan mereka.

Baca Juga: Perusahaan Pastikan Data yang Beredar Bukan Milik Bank Syariah Indonesia

"Kami memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut," tulis LockBit dalam websitenya.

Tenggat waktu yang diberikan ialah sampai Selasa (16/5) pukul 04.09 WIB. Namun, BSI tidak mengindahkan tuntutan kelompok LockBit yang membuat 15 juta data nasabah dan karyawan diunggah ke internet di dark web.

“Padahal mereka bisa saja membayar kami dan itu akan berhasil pada hari yang sama,” ungkap LockBit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X