Menkeu Purbaya Ungkap Kinerja Bank Himbara Pasca Serap Dana Rp200 Triliun: Mandiri Terdepan, BTN Tertinggal Jauh

RBG.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan tingkat penyerapan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun yang disalurkan ke lima bank Himbara.

Dari seluruh bank penerima, Bank Tabungan Negara (BTN) tercatat sebagai yang paling rendah serapannya, hanya 19 persen dari total Rp25 triliun yang diterima.

Kebijakan penempatan dana pemerintah di perbankan Himbara itu telah berlangsung sejak 12 September 2025.

Lima bank yang mendapat kucuran dana yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 vs India Main Jam Berapa? Intip Jadwal Live Streaming Laga Uji Coba Skuad Garuda Muda Malam Ini

Menurut Purbaya, Bank Mandiri menjadi lembaga dengan tingkat penyerapan tertinggi, mencapai 74 persen dari alokasi Rp55 triliun.

Di bawahnya, BRI mencatatkan realisasi 62 persen dan BNI 50 persen.

“Kalau lihat di data, Bank Mandiri sudah menyalurkan 74 persen, BRI 62 persen, BNI 50 persen, dan BTN baru 19 persen. Padahal sebelumnya mereka (BTN) sempat mengatakan dana itu akan terserap habis pada Desember,” ujar Purbaya di Jakarta International Convention Centre (JCC), Kamis (9/10), dikutip RBG.id dari YouTube Kompas TV.

Baca Juga: Presiden Prabowo Siap Wujudkan Nazar Khusus Jika Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Meski begitu, Purbaya tetap mengapresiasi langkah BTN yang dinilai masih memberikan dampak positif bagi internal bank.

Ia memperkirakan hingga akhir tahun, BTN mampu menyerap dana sekitar Rp10 triliun dari total Rp25 triliun yang diperoleh.

Jika target itu tercapai, Kementerian Keuangan berencana memindahkan sisa dana Rp15 triliun ke bank lain yang lebih cepat menyalurkan pembiayaan.

Baca Juga: Sekda Kabupaten Bogor Tinjau Puskesmas Citeureup Pascakebakaran, Perbaikan Direncanakan lewat Dana CSR

Purbaya juga mencatat penyaluran dana Rp200 triliun ke bank-bank Himbara telah berdampak langsung pada pertumbuhan uang primer (M0).