RBG.ID – Bank Syariah Indonesia (BSI) kembali membuat heboh publik setelah diketahui mengalami kebocoran data pribadi nasabah dan karyawan imbas dari serangan siber Ransomware kelompok Lockbit.
Mereka mencuri 15 juta data nasabah dan menuntut tebusan kepada BSI sampai tenggat waktu 16 Mei pukul 04.09 WIB.
“Masa negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di dark web,” bunyi tulisan akun Twitter @darktracer_in pada Selasa (16/5).
Baca Juga: Gangguan IT Mulai Pulih, BSI Klaim Lindungi Data, Dana Nasabah dan Perkuat Sistem Keamanan Siber
Tuntutan tersebut tidak digubris oleh pihak BSI dan berimbas data pengguna dan karyawan yang dicuri oleh Ransomware Lockbit diunggah ke internet di pasar gelap.
Jumlah data yang diunggah sekitar 15 juta data nasabah dan karyawan serta 1,5 TB data internal bank, yang termasuk di dalamnya nama, saldo rekening, nomor HP, alamat, nomor rekening, history transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dan lain-lain.
Baca Juga: Serangan LockBit Ransomware ke Bank BSI, 1,5TB Data Bocor
“Selain itu kebocoran ini juga termasuk data karyawan, dokumen keuangan, dokumen illegal, NDA, dll,” tulis sebuah akun di Twitter bernama Teguh Aprianto.
Dari tangkapan layar hasil transkip data yang diambil oleh kelompok Lockbit data yang diambil merupakan riwayat data sebelumnya BSI mengalam gangguan di Mobile Banking dan ATM pada Senin (8/5).
Simak cerita menarik lainnya di Google News
Artikel Terkait
Tragis, Seorang Anak Tewas Tergilas Bus TNI Setelah Jatuh dari Motor
Song Hye Kyo dan Han So Hee Batal Bintangi Drama The Price of Confession
Ribuan Masyarakat Padati Bundaran HI Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia Raih Mendali Emas SEA Games 2023
Film Lautan Geutih, Kisah Tiga Jurnalis Ungkap Kasus Pembunuhan Berantai Satu Keluarga
Mau Naik LRT Gratis, Ini Tanggal dan Jam Operasionalnya