RBG.ID - Pada tanggal 10 Mei 2023, Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami serangan ransomware besar yang melumpuhkan layanan online dan mobile banking-nya.
Serangan tersebut menyebabkan gangguan dan ketidaknyamanan yang meluas bagi pelanggan, dan juga menimbulkan pertanyaan serius tentang praktik cybersecurity dari bank syariah tersebut.
Secara definisi, ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya, atau malware, yang mencegah Anda mengakses file, sistem, atau jaringan komputer Anda dan meminta Anda membayar uang tebusan untuk mengembalikan akses tersebut.
Serangan ransomware dapat menyebabkan gangguan pada system operasional dan hilangnya atau tercurinya informasi dan data penting.
Menurut Statista, ada sedikitnya 1.7 juta serangan ransomware setiap hari yang artinya sekitar 19 serangan ransomware per detik.
Di paruh pertama tahun 2022 saja tercatat 236.7 juta serangan ransomware di seluruh dunia.
Baca Juga: Waspada! Prakiraan Cuaca Purwakarta akan Diguyur Hujan dengan Berbagai Intensitas
Diperkirakan serangan Ransomware akan menelan biaya kerugian pada korban hingga $265 milyar dollar amerika serikat setiap tahun hingga tahun 2031.
Sementara, menurut laporan FinCEN (Financial Crimes Enforcement Network), sebuah Lembaga di bawah kementerian keuangan Amerika Serikat yang mengurusi kasus kejahatan di bidang keuangan, ada sedikitnya 1,489 insiden ransomware yang menelan kerugian hingga sekira $1.2 milyar dollar pada Bank dan Lembaga keuangan di Amerika Serikat pada tahun 2021. Ini merupakan sebuah kenaikan yang signifikan dari sekira $416 juta dollar kerugian yang tercatat pada tahun 2020.
Banyaknya kasus kejadian cyberattack termasuk ransomware yang melumpuhkan system, mencuri data dan kemudian meminta tebusan patut menjadi perhatian serius oleh manajemen puncak di berbagai Lembaga, baik pemerintah maupun swasta, termasuk bank dan Lembaga keuangan di Indonesia.
Antisipasi, penguatan system serta mitigasi risiko sudah seharusnya menjadi bagian dari kebijakan perusahaan atau instansi pemerintah.
Artikel Terkait
Kelompok LockBit yang menghack BSI Tulis 3 Pesan Kepada Nasabah BSI, 'Stop Using BSI'
BSI Gaet Badan Sandi dan Siber Negara Untuk Atasi Serangan Siber Ransomware yang Dilakukan LockBit
Peretas LockBit Diduga Minta Tebusan Rp295 Miliar ke Bank BSI
Update Pemulihan Bank Syariah Indonesia (BSI), OJK, BI, BSSN, Hingga Kominfo Dilibatkan
BSI Dilaporkan ke Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Jamin Keamanan Data dan Dana
Susul Kominfo, OJK Ikut Kirim Surat ke BSI Meminta Pernyataan Terkait Bocornya Data Nasabah
Menurut Survey Bank Syariah Indonesia (BSI) Menjadi Bak Syariah dengan Jumlah Pengguna Terbanyak di Indonesia