Minggu, 21 Desember 2025

Pemilu 2024, Pejuang Demokrasi Atau Petarung Demokrasi Yang Akan Menguasai?

- Senin, 4 Desember 2023 | 11:48 WIB
Ramdan Nugraha
Ramdan Nugraha

RBG.ID – Prosesi Pemilu 2024, di satu sisi, konsisten menjalankan seluruh tahapan prosedural yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia sejak Juni 2022 lalu.

Di sisi lainnya, masyarakat berhadapan dengan episode drama politik yang cukup mengganggu mood pagi untuk menyeruput kopi dan menghisap rokok kretek yang semakin hari semakin naik pajaknya.

Persis seperti tensi Pemilu yang diperbincangkan oleh para tim pemenangan, politisi, dan para pakar politik yang berbondong-bondong masuk di ruang-ruang podcast, dengan perbincangan yang itu-itu saja, yang sebetulnya, hanya menjadi semacam social-spamming yang tidak memberikan edukasi politik yang baik bagi bangsa ini.

Baca Juga: Lee Sung Kyung Ubah Nama Panggung Jelang Debut Solo 13 Desember Setelah 9 Tahun Menjadi Aktris

Pemilu sebetulnya menjadi gerbang utama untuk melakukan pembaruan dan merevitalisasi beragam potensi pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Namun para elite politsi, pejabat pemerintahan, serta para pemangku kebijakan di negara ini, nampaknya masih saja memiliki intensi untuk melakukan skema pertarungan yang sama dalam kontestasi Pemilu 2024 kali ini.

Berbagai dugaan kasus pelanggaran dalam tahapan rekrutmen penyelenggara Pemilu, yang notabene menjadi unsur vital dalam suksesi demokrasi, menjadi indikator bahwa Pemilu 2024 dilaksanakan ugal-ugalan.

Baca Juga: Daftar Nama 49 Pendaki yang Berhasil Selamat dari Erupsi Gunung Marapi Sumbar

Ditambah, respon Komisi II DPR-RI, BAWASLU RI, dan DKPP RI, yang diam tidak serius menanggapi berbagai temuan dugaan pelanggaran Pemilu, memperkuat sebuah realitas, bahwa hajat demokrasi terbesar ini, tidak benar-benar demokrasi.

Lebih jauh, semua nampak sudah diformulasi, dari hulu sampai hilirnya. Dalam realitas politik bangsa ini, sekurang-kurang ada dua diksi yang menarik untuk kita perbincangkan di warung kopi atau kos-kosan dekat kampus.

Politik kita memunculkan dua karakter utama sebagai aktor yang masing-masingnya akan melakukan peran. Yang pertama adalah Pejuang Demokrasi dan yang kedua adalah Petarung Demokrasi.

Baca Juga: Terjebak di Tengah Erupsi Gunung Marapi, 12 Pendaki Masih Dicari

Pejuang demokrasi adalah kelompok yang masih mempertimbangkan etika, moral dan nilai terhadap segala hal yang berkaitan dengan eksistensi dan tata kelola pemerintahan, salah satunya adalah menyoal Pemilu.

Kelompok ini, jumlahnya tidak pernah banyak. Bahkan relatif mereka adalah lone-wolf. Kondisi ini terjadi karena pejuang demokrasi seringkali memilih jalan sunyi untuk konsisten melakukan kri k yang substantif terhadap penyelenggaraan dan tata kelola pemerintahan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sudah Siapkah Kita Menerima Hasil Pemilu 2024?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:55 WIB

Memaksimalkan Peran Penjabat (Pj.) Bupati Bogor!

Senin, 1 Januari 2024 | 19:59 WIB

Netralitas Presiden Jokowi di Meja Makan

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:33 WIB

Mahasiswa dan Organisasi Hari Ini, Masihkah Relevan?

Senin, 30 Oktober 2023 | 15:31 WIB

PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Senin, 30 Oktober 2023 | 09:52 WIB

Emang Boleh se-Barbar Ini Mas Wali?

Minggu, 22 Oktober 2023 | 18:16 WIB

Bendera Putih Mulai Dikerek Naik di Rumah Merah PDIP

Minggu, 22 Oktober 2023 | 09:07 WIB
X