Maka yang harus kita hindari adalah Komunikasi yang buruk.
Komunikasi yang buruk ini salah satu sumber penyebab yang menimbulkan malapetaka dalam kehidupan, misalnya ucapan lisan, yang terkadang sulit menjaganya dari perkataan bohong, kebencian yang menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain dan bahkan menimbulkan permusuhan di antara mereka.
Ibadah puasa sebagai ibadah individual menjadi media untuk membentuk kualitas pribadi yang selanjutnya diimplementasikan dalam kehidupan sosial yang benar-benar nyata agar tercipta perubahan yang menuju kebersamaan.
Baca Juga: Logo Twitter Berubah Menjadi Gambar Anjing, Ini Penjelasannya
Inilah mengapa puasa Ramadhan diakhiri dengan kewajiban mengeluarkan zakat fitrah yang diberikan kepada yang berhak, sehingga semuanya ikut merasakan kebahagiaan di hari yang fitri itu.
Maka puasa adalah latihan bagi setiap individu, puncak keberhasilannya adalah nilai pengalaman spiritual selama bulan Ramadan yang terimplementasi kualitas akhlaknya pada 11 bulan berikutnya dan itulah sebenarnya pesan penting dari jiwa sosial yang berkarakter muttaqien sebagai orientasi diwajibkannya berpuasa bagi mereka yang beriman. (*)
Fajar Nugraha
(Dosen Prodi Komunikasi Institut Tazkia)
Artikel Terkait
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Tazkia Kunjungi President University Cikarang
Bertemu Jusuf Kalla, Manajemen Institut Tazkia Diminta Buku Panduan Khatib Masjid
Program SEHATI bersama Institut Tazkia Jadi Perhatian Bappeda Kota Bogor
Spirit Sevilla dan Ramadan di IAI Tazkia
Institut Tazkia dan PT Finet Indonesia Berkolaborasi Kembangkan Fintech dan People Development
Institut Tazkia dan Yayasan Hutan Wakaf Bogor Kolaborasi Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Institut Tazkia Bersama BWI Sepakat Jalin Kerjasama, Ini Penjelasannya