Minggu, 21 Desember 2025

Perampok Pajak

- Minggu, 12 Maret 2023 | 07:57 WIB
Ilustrasi pajak. (Ist)
Ilustrasi pajak. (Ist)

Tiga lembaga itu adalah ujung tombak kebijakan ekonomi neoliberal yang sekarang mendominasi dunia.

Sri Mulyani menjadi bagian sangat penting dari lembaga-lembaga tersebut.

Dia menerapkan kebijakan ekonomi neolib di Indonesia dengan menekankan persaingan bebas dan mengandalkan mekanisme tangan gaib ”the invisible hand”.

Pajak menjadi instrumen pengumpul uang paling penting dalam sistem ekonomi neolib.

Hasilnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipuji-puji Barat.

Ketika ekonomi dunia mengalami kegelapan akibat resesi, Indonesia disebut the bright spot in the darkness, titik terang dalam kegelapan, karena pertumbuhannya yang stabil.

Sri Mulyani layak mendapat kredit dari capaian itu.

Tetapi, puja-puji itu tidak seindah warna aslinya.

Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani ternyata keropos dan dihuni banyak perampok pajak yang tidak punya belas kasihan kepada rakyat. (*)

 

Dhimam Abror Djuraid

Pemimpin Redaksi Jawa Pos 2000–2002

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sudah Siapkah Kita Menerima Hasil Pemilu 2024?

Kamis, 4 Januari 2024 | 09:55 WIB

Memaksimalkan Peran Penjabat (Pj.) Bupati Bogor!

Senin, 1 Januari 2024 | 19:59 WIB

Netralitas Presiden Jokowi di Meja Makan

Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:33 WIB

Mahasiswa dan Organisasi Hari Ini, Masihkah Relevan?

Senin, 30 Oktober 2023 | 15:31 WIB

PDIP Tidak Tegas atau Gibran Tidak Beretika?

Senin, 30 Oktober 2023 | 09:52 WIB

Emang Boleh se-Barbar Ini Mas Wali?

Minggu, 22 Oktober 2023 | 18:16 WIB

Bendera Putih Mulai Dikerek Naik di Rumah Merah PDIP

Minggu, 22 Oktober 2023 | 09:07 WIB
X