nasional

Presiden Jokowi Sebut Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Ternyata Ini Penyebabnya

Rabu, 6 September 2023 | 06:44 WIB
Presiden Jokowi

”Tantangan masa depan semakin berat dan mengakibatkan perebutan pengaruh oleh kekuatan besar. Tapi ASEAN sudah sepakat untuk tidak menjadi proxy bagi kekuatan manapun,” ungkap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Hasil China Open 2023: 5 Wakil Lolos ke Babak 16 Besar, 2 Tunggal Putra, 3 Ganda Campuran

Menurut Presiden Jokowi, arah ASEAN jelas. Yakni, menjadi epicentrum of growth. Modal ASEAN besar untuk meraihnya. Tapi, yang jadi tantangan, ASEAN harus mampu bekerja lebih keras, lebih kompak, lebih berani, dan lebih gesit.

Selain itu, kata Presiden Jokowi, ASEAN butuh strategi taktis jangka panjang yang relevan dan sesuai harapan rakyat. Strategi yang tidak hanya untuk 5 tahun ke depan, tapi 20 tahun ke depan sampai 2045.

”Dan saya mengapresiasi dukungan negara anggota ASEAN dalam pembahasan ASEAN Concord IV,” ungkap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Hasil China Open 2023: Empat Wakil Indonesia Berguguran, Termasuk Rangking Satu Dunia

Masalah kesatuan ini turut ditegaskan kembali oleh Presiden Jokowi saat plenary session. Kesatuan dan sentralitas ASEAN menjadi kunci utama dalam menghadapi besarnya tantangan dunia saat ini.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi turut menyambut Hun Manet, Perdana Menteri Kamboja, dan Xanana Gusmao, Perdana Menteri Timor-Leste yang baru bergabung di keluarga besar ASEAN. Hun Manet baru dilantik menjadi pemimpin Kamboja pada 22 Agustus 2023. Sementara Xanana Gusmao resmi dilantik sebagai PM Timor Leste pada Juli 2023.

Sementara, di sesi sesi retreat, para leaders membahas dua isu. Pertama, mengenai review implementasi 5-Point Consensus (5PC) sebagai upaya membantu rakyat Myanmar.

Baca Juga: Daftar CPNS 2023 Wajib Upload Foto Selfie, Begini Cara dan Ketentuannya

Presiden Jokowi mengingatkan, 5PC adalah upaya kolektif ASEAN sebagai keluarga, yang telah disepakati para pemimpin ASEAN di Jakarta pada 24 April 2021. ”Dan 5PC akan tetap jadi pedoman utama ASEAN,” katanya.

Seperti diketahui, konflik internal di Myanmar terus berlangsung. Usai kudeta militer yang terjadi pada Februari 2021, ribuan orang dilaporkan ditahan dan meregang nyawa.

ASEAN telah mengeluarkan 5PC yang juga disepakati oleh pihak Junta Militer yang hadir pada pertemuan di Sekretariat ASEAN, di Jakarta, pada April 2021 lalu. Isi 5PC sendiri menekankan pada penghentian kekerasan dan dialog konstruktif di antara semua pihak di Myanmar. 

Baca Juga: Siap-siap Kondangan Online! Lee Suji 98L Umumkan akan Menikah Dibulan Oktober Mendatang

Dalam keketuaannya, Indonesia telah melakukan engagement secara sangat intensif. Lebih dari 145 engagements dengan 70 stakeholders telah dilakukan dalam 9 bulan keketuaan Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB