Pada saat itu, pemerintah menyelenggarakan sekolah lapangan iklim di Gunungkidul, Jogjakarta. Tapi, hanya semusim dan setelah itu tidak berlanjut.
Baca Juga: Komposer IU buka suara soal kecurigaan plagiarism, Diduga Lagu Good Day dan Pink Shoes Hasil Plagiat
Maria Atonia Yunita Triwardani Winarto lalu menceritakan kondisi yang dihadapi masyarakat Gunungkidul tersebut kepada Food and Agriculture Organization (FAO/Organisasi PBB yang menangani pangan dan pertanian).
Penuturannya ternyata direspons Kees Stigter (kini almarhum), seorang profesor di bidang agrometeorologi.
Agrometeorologi merupakan gabungan antara ilmu agronomi dan meteorologi. Penerapan ilmu tersebut berguna bagi petani untuk belajar menghadapi konsekuensi perubahan iklim.
Baca Juga: Penipuan Modus Like dan Subscribe di Depok, Polisi Menduga Dilakukan Sendikat
”Jadi, beliau menawarkan petani belajar itu setelah berhenti dari sekolah lapangan iklim yang tidak lagi dilanjutkan,’’ jelasnya.
Stigter tertarik karena sebelumnya pernah mengunjungi sekolah lapangan iklim yang ada di Indramayu, Jawa Barat.
Ternyata, tawarannya disambut hangat oleh para petani Gunungkidul.
Baca Juga: Preview dan Perkiraan Pemain Juventus vs Sevilla FC di Allianz Stadium Dini Hari Nanti
Stigter lalu membuat desain pembelajaran agrometeorologi untuk petani.
Sedangkan Yunita sebagai mitra bertugas mendampingi mereka yang mau belajar.
’’Jadi, para petani ini akhirnya belajar menjadi peneliti yang mengukur curah hujan, mengamati dampaknya pada tanaman dan lahan, serta lain-lainnya,’’ terangnya.
Program itu akhirnya disebut sebagai Warung Ilmiah Lapangan yang didukung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Artikel Terkait
Potret Penyuluhan Pertanian di Bogor Selatan
Kementerian Pertanian Geber Genta Organik Jadi Solusi Pupuk Mahal
DPRD Kabupaten Deli Serdang Tiru Program Lingkungan Hidup dan Pertanian Kota Bogor
IPB University Jadi Kampus Terbaik Bidang Pertanian dan Kehutanan Tingkat Asia Tenggara
Penyaluran Kredit Baru Masih Tumbuh, Permintaan Sektor Perikanan dan Pertanian Tertinggi pada Kuartal I
HPSMI Gandeng Kementerian Pertanian Uzbekistan Kembangkan Mutual Scientific And Technical di Bidang Pertanian
Geger Anak Kambing Bermata Satu di Lombok, Begini Penjelasan Dinas Pertanian