Atas apa yang terjadi pada anaknya, Dian mencoba mendatangi SDN Jatimulya untuk meminta dipertemukan dengan orang tua L, teman yang menjegal kaki anaknya hingga terjatuh.
Baca Juga: Mulai Besok Tim Khusus Pemkab Banyumas Akan Sidak Tempat Wisata yang Berkonsep Jembatan Kaca
Namun respon sekolah mengecewakan. Seolah kejadian yang menimpa anaknya dianggap remeh, dugaan perundungan dianggap hanya bagian dari tingkah kelakar atau senda gurau sesama teman.
Beberapa waktu kemudian, Dian difasilitasi pihak sekolah untuk mediasi dengan orang tua L. Namun, hasilnya tidak memuaskan, dianggap tidak ada titik temu.
Melihat kondisi Fatir makin memburuk, Diana berusaha membawa anaknya ke pelayanan kesehatan, mulai dari klinik sampai beberapa RS.
Dokter RS Dharmais memutuskan untuk dilakukan tindakan operasi lantaran hasil observasi terakhir terhadap kaki Fatir didiagnosis kanker tulang.
Hasil pemeriksaan sebelumnya di RS Hermina, kaki FA didiagnosa infeksi bagian dalam. Sebelum operasi, Dian berusaha mencari opsi lain ke beberapa RS, seperti RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo.
Tindakan amputasi akhirnya harus dilakukan setelah kondisi FA semakin memburuk. Informasi yang diperoleh dari dokter, benturan dan cedera yang dialami FA memicu aktif munculnya kanker tulang, telah menyebar dan terjadi pendarahan.
“Sudah perjalanan yang panjang, saya sudah ke beberapa RS dan menunggu dokter yang terbaik di RS ini. Untuk second Opinion juga (sudah ditempuh) ya di luar dari BPJS, saya sudah kesana kesini,” ucapnya.(sur/pra)
Artikel Terkait
KCD Legalkan Sumbangan Rp3 Juta di SMKN 3 Bogor, Meski Diprotes Orang Tua Siswa
Miris, Siswa SD di Rumpin Bogor Ini Terpaksa Setiap Hari Buang Air Kecil di Kebun
Bentuk Karakter Diri dan Kerja Siswa, Ini yang Dilakukan SMK Kesehatan Annisa
Cari Kedilan, Viral Foto Siswa SMK di Wonogiri Jalan Kaki Bawa Tulisan Aku Bukan Pencuri
Kaki Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi Akibat Diselengkang Temannya, Wali Kelas Sebut Hanya Candaan