Beberapa pejabat di Kementerian Keuangan memang sedang dalam sorotan publik akibat mempertontonkan kemewahan.
Dan yang paling mencolok justru dipamerkan keluarga para pejabat itu.
Kasus kemewahan itu sedikit tersingkap setelah terjadi pengangiayaan David oleh Mario Dandy Satriyo, anak Rafael Alun Trisambodo, kepala Bagian Umum DJP Kanwil Jakarta Selatan yang sudah dipecat itu.
Tulisan ini sebenarnya ingin menganalisis berapa besar peluang ekonomi yang hilang akibat peniadaan buka puasa bersama pejabat negara, pejabat pemerintah dan ASN itu.
Boleh cek berapa anggaran buka puasa bersama di kantor-kantor kementerian, kantor-kantor pemerintah, kantor-kantor BUMN.
Saya memperkirakan jumlahnya triliunan. Tetapi tidak melebihi Rp300 triliun itu.
Jika tidak ada peniadaan buka puasa bersama, maka pedagang beras, daging, ikan, sayur, pengelola restoran, pengusaha katering, petani, peternak, nelayan, akan mendapatkan tambahan penghasilan.
Dan karena ada arahan presiden dalam surat Menteri Sekretaris Kabinet nomer 38 itu, maka harapan tambahan penghasilan dari buka puasa bersama ASN itu menjadi tidak ada.
Juga harapan orang-orang dhuafa untuk mendapatkan sadaqah dari buka puasa bersama ASN itu. (hs)
Oleh : Hazairin Sitepu
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Larang Pejabat dan Pegawai Pemerintah Gelar Bukber, Ini Penyebabnya
Din Syamsuddin Sebut Larangan Bukber Tidak Arif
Jokowi Disebut Anti Islam Usai Larang Pejabat Bukber, Menag Bantah: Nggak lah
Nekat Menggelar Bukber Saat Ramadan, ASN Bisa Terkena Sanksi
Larangan Gelar Bukber Bagi Pejabat, Zulhas Ungkap Anggarannya untuk Bantu Masyarakat
DPR dan Muhammadiyah Desak Pemerintah Cabut Larangan Bukber Bagi Pejabat
Larangan Bukber ASN dan Pejabat Negara Tuai Kontrovrsi, Mahfud MD: Tidak Rumit karena Berbentuk Seskab