"Kita juga belum punya lembaga yang mumpuni untuk menangani keamanan siber. Meski kita sudah punya BSSN," imbuhnya. Ke depan, dia berharap agar sistem keamanan dan kelembagaannya di perkuat.
Hal lain yang juga harus ditertibkan adalah penggunaan data di sektor privat atau swasta. Karena sebagian kasus kebocoran terjadi di swasta. Bahkan di perusahaan sekelas unicorn seperti pernah mengalami kebocoran.
"Kita bisa lihat data, baik swasta maupun lembaga publik belum baik memperhatikan data pengguna," imbuhnya.
Di sektor swasta, dia mengusulkan agar kegiatan pengumpulan data publik lebih diperketat. Untuk mekanismenya misalkan, data yang tersimpan tidak dibuat terbuka.
Melainkan disamarkan pada beberapa huruf. Kemudian, data juga dilakukan enkripsi sehingga tidak bisa diakses secara 'telanjang'.
"Kalaupun bocor, pembobol ga bisa menjual karena data teelindungi," kata Damar.
Lebih lanjut lagi, Damar juga berharap pemerintah secara serius menindak praktik jual beli data di pasar gelap.