Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memastikan, pihaknya menindak hacker yang menamakan dirinya sebagai Bjorka tersebut.
Dia mengatakan, peretasan terhadap berbagai situs resmi pemerintah merupakan pelanggaran pidana. ’’Karena itu pendalaman dilakukan,’’ katanya.
Pakar Keamanan Siber Pratama D. Pershada menuturkan bahwa setelah data PLN, Indihome, data registrasi sebanyak 1,3 miliar dan 105 juta data pemilih, kini giliran data rahasia dan surat presiden.
”Total yang dibocorkan itu dokumen kepresidenan sebanyak 679.180,” paparnya.
BACA JUGA : Gegara Hacker Bjorka Nama Ringgo Agus Rahman Trending, Kok Bisa?
Ada beberapa data yang diunggah, yakni judul surat, nomor surat, keterangan surat pengirim, identitas pegawai penerima. Namun, data yang diklaim ukuran filenya hanya 189 mb. ”Kalau dikompres hanya 40 mb,” ujarnya.
Menurutnya, dengan jumlah data sesedikit itu maka, sulit untuk mengidentifikasi keasliannya. Beda ceritanya dengan data registrasi sim card dan data pemilih KPU.
”Kalau data sim card dan KPU sudah pasti asli,” jelasnya.