Fenomena gelombang panas tersebut, lanjut Guswanto, dipicu oleh aktifitas dinamika atmosfer di sekitar wilayah lintang menengah yang menyebabkan adanya massa udara hangat yang terperangkap.
Gelombang panas cenderung terjadi ketika ada kondisi cuaca yang stabil dan berkepanjangan.
Baca Juga: Pakar Kriminolog Forensik Ungkap Motif Kasus Mutilasi Sleman, Diduga Ada Hubungan Sesama Jenis
Di mana, tidak ada angin yang cukup kuat atau hujan yang dapat membawa pendinginan.
"Keadaan ini dapat menyebabkan suhu udara di suatu daerah terus meningkat selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu," terang Guswanto.
Menurut World Meteorological Organization, gelombang panas atau dikenal dengan heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut.
Baca Juga: Jeremy Doku Dilirik Liverpool, Kylan Mbappe Setuju
Di mana, suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celcius atau lebih.
Dalam beberapa kasus, adanya pola tekanan tinggi atau blokade atmosfer di wilayah tertentu dapat menyebabkan udara panas terperangkap di daerah tersebut.
Udara panas yang terperangkap tidak dapat bergerak atau digantikan oleh udara yang lebih dingin, sehingga menyebabkan peningkatan suhu yang berkelanjutan.
Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.
Baca Juga: Mario Dandy Santai Main Handphone saat di BAP
"Berdasar data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode 17 Juli 2023 berkisar antara 35,2 derajat celcius terjadi di wilayah Aceh. Di mana, kondisi tersebut masih cukup normal dengan rentang 34-35 derajat celcius," ucap Guswanto.
Dikatakan Guswanto, fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal.
Antara lain posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
Artikel Terkait
11 Orang Tewas Akibat Gelombang Panas Ekstrem di India, Suhu Capai 41 Derajat Celsius
Perlu Tahu Perbedaan El Nina dan El Nino Supaya Tidak Gagal Panen
BMKG Ingatkan Dampak El Nino, Ini Langkah yang Harus Dilakukan Pemerintah
Intensitas El Nino Semakin Menguat, BMKG Ingatkan untuk Tingkatkan Antisipasi Kebakaran hingga Gagal Panen
Gelombang Panas di India Capai 43-45 Derajat Celcius, Sudah Tewaskan 96 Orang, Korban Kebanyakan Lansia
Gelombang Panas Tinggi di Eropa Sebabkan Sebanyak 61 Ribu Lebih Orang Meninggal Dunia
Ilmuwan Peringatkan Gelombang Panas di Eropa Masih akan Bertahan hingga Sembilan Hari Lagi