Senin, 22 Desember 2025

BPOM Ungkap Pelaporan Efek Samping Obat hanya 10 Ribu Tiap Tahun

- Kamis, 23 Maret 2023 | 20:09 WIB
Kepala BPOM RI, Penny K Lukito.
Kepala BPOM RI, Penny K Lukito.

 

RBG.ID – Sejauh ini pelaporan efek samping obat ke Badan Pengawas Obat dan Maknan (BPOM) hanya 10.000 setiap tahunnya.

Jumlah ini dinilai tidak representatif. Untuk itu, BPOM membuat aplikasi pelaporan bernama e-MESO agar semakin memudahkan masyarakat.

Kepala BPOM, Penny K Lukito mengungkapkan jika perlu dibangun sistem pemantauan atau pelaporan kejadian tidak diinginan karena efek samping obat atau disebut farmakovigilian.

Baca Juga: Tidak Daftar Ulang SNBP, Sanksinya Tak Boleh Ikut Seleksi Dua Tahun

Sejauh ini pelaporan dilakukan oleh industri farmasi. “BPOM merupakan koordintaor pusat dalam monitoring efek samping obat,” katanya.

Atas dasar itu, BPOM membuat aplikasi e-MESO.

Baca Juga: 18 Perwakilan FIFA dan LOC Telah Memulai Pengecekan Stadion Lokasi Piala Dunia U-20 2023

Dengan aplikasi ini, pelaporan semakin masif.

Sehingga BPOM dapat melakukan penelitian terkait kejadian yang diduga karena efek samping obat.

Sejauh ini pelaporan yang diterima BPOM hanya rata-rata 10.000 laporan pertahun.

Baca Juga: Hari Pertama Ramadan, Warga Bogor Mulai Berburu Pakaian Baru di Pasar Kebon Kembang

Sebelumnya, tahun lalu terjadi gagal ginjal akut atipikal pada anak (GGAPA) yang diduga diakibatkan oleh obat.

Kejadian ini membuat raturan anak meninggal dunia dan sebagian yang selamat harus berjuang karena mengalami kecacatan.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah mengungkapkan jika jumlah pelaporan yang hanya 10.000 pertahun itu merupakan jumlah yang sedikit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X