Baca Juga: Hati-hati Macet, Sat Lantas Polresta Bogor Kota Imbau Warga yang Lewati 11 Pusat Berburu Takjil Ini
Untuk itu dia menyambut baik adanya e-MESO.
“Kalau dokter anak biasanya kenal dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang biasanya karena vaksin, kalau ini pelaporan karena efek obat,” kata Piprim.
Piprim pun mendorong masyarakat agar terus melaporkan kejadian pasca meminum obat.
Baca Juga: Shin Tae Yong Akan Lanjutkan Perjuangan dengan 27 Pemain, Tanpa Shayne Pattynama
Sehingga data yang dikumpulkan semakin banyak dan dapat diujikan.
Untuk e-MESO sendiri sejauh ini hanya bisa digunakan oleh fasilitas kesehatan atau tenaga kesehatan.
Sehingga masyarakat bisa melapor ke tenaga kesehatan atau faskes terdekat.
Baca Juga: Catat! Syarat dan Ketentuan Naik Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Rizka Andalucia mengatakan aplikasi yang dibuat oleh BPOM ini dapat memudahkan tenaga kesehatan.
Rizka menyatakan jika Kemenkes memiliki keinginan untuk membangun patient safety di setiap fasilitas pelayanan kesehatan.
“Setiap klinik, rumah sakit, dan sebagainya,” ujarnya.
Baca Juga: KAI Commuter Perbolehkan Penumpang Berbuka Puasa di Kereta, Berikut aturannya!
Dia menambahkan jika tidak ada laporan dari masyarakat, maka pemerintah tidak bisa merespon dengan baik dan melakukan langkah pencegahan.
Ketua PB IDI, dr Adib Khumaidi SpOT menyatakan, pihaknya juga mendukung adanya sistem pelaporan secara mandiri yang dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui e-MESO ini.
Artikel Terkait
BPOM Izinkan Penggunaan Inavac Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri
Kasus Ginjal Akut, Bareskrim Polri Periksa 2 Pejabat BPOM
Ini Daftar Obat Sirop Aman Konsumsi Versi BPOM
32 Obat Sirup Kembali Ditarik BPOM, Ini Daftarnya!
Starbucks Cianjur Masih Jual Dua Saset Kopi yang Ditarik BPOM
2 Anak Jadi Korban Cibul, BPOM Buat Pedoman Mitigasi untuk Pedagang
Kosmetik llegal Beredar di Pasaran, BPOM Gerebek dan Sita Produk Senilai Rp 7,7 Miliar