- Air Ketuban: Mengalir terus-menerus tanpa bisa dikendalikan.
- Urin: Bisa dihentikan atau ditahan oleh ibu hamil.
3. Rasa Kontrol atau Dorongan
- Air Ketuban: Tidak ada dorongan untuk mengontrol keluarnya cairan.
- Urin: Ada keinginan untuk buang air kecil, dan bisa ditahan jika diperlukan.
Baca Juga: Waspada Penyakit Lambung! Ini Perbedaan Gejala GERD, Tukak Lambung, dan Maag, Apa Penyebabnya?
Jika ketuban pecah sebelum waktunya, kondisi ini dikenal sebagai Ketuban Pecah Dini (KPD).
Hal ini perlu mendapatkan perhatian medis segera karena dapat meningkatkan risiko infeksi bagi ibu dan janin.
Jika ibu hamil mengalami tanda-tanda ketuban pecah, segera menuju fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter akan mengevaluasi kondisi janin dan menentukan langkah yang tepat, apakah harus segera melahirkan atau masih bisa menunggu perkembangan lebih lanjut.
Jika ragu atau mengalami keluarnya cairan dalam jumlah banyak tanpa bisa dikontrol, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.***
Artikel Terkait
Sistem BPJS Kesehatan Berubah, Kelas Rawat Inap Standar Gantikan Kelas 1, 2, dan 3 di Tahun 2025
Ada-ada Saja Kelakukan Ibu Muda! Bikin Geger Bayi 9 Bulan Diberi Makan Nasi Padang, Begini Tanggapan dari Dokter Anak
Jangan Jadi Kaum Rebahan! Gaya Hidup Sedentary Behaviour Bisa Picu Penyakit Jantung Hingga Masalah Mental
Baik untuk Tumbuh Kembang Janin, Ini 7 Ikan Terbaik untuk Ibu Hamil yang Mudah Didapatkan
Semalam Suntuk Begadang? Coba 5 Cara Ini Agar Tetap Segar, Pekerja Wajib Coba
Pejuang Diet Wajib Tahu! 5 Jenis Makanan Pengganti Nasi Ini Auto Turunkan Berat Badan Secara Alami Lho