RBG.ID - Ramadan dan Idul Fitri menjadi salah satu siklus terjadinya kenaikan inflasi.
Salah satu komponen yang dalam tren menjadi penyumbang inflasi adalah harga pangan bergejolak (volatile foods).
Hal itu terutama dipicu oleh kenaikan permintaan yang besar dan berkorelasi pada terkereknyaharga pangan tersebut.
Baca Juga: Asik, Tarif Tol dari Semarang–Jakarta Diskon 20 Persen
Ekonom BCA, David Sumual David menjelaskan, pada momen Ramadan dan Idul Fitri tahun ini pun, harga pangan bergejolak masih akan mendominasi dinamika inflasi.
Beberapa komoditas seperti cabai, telur, bawang merah dan bawang putih, daging ayam ras, maupun daging sapi masih akan menjadi penyumbang utama.
Hal tersebut tak bisa dilepaskan dari tingginya minat masyarakat bahan pangan itu.
Baca Juga: Hukuman Eks Ketua DPR Setya Novanto Dapat Diskon 1 Bulan
Sementara, David memandang untuk komponen administered prices maupun core inflation masih akan tetap terjaga. Pada tahun lalu, lonjakan inflasi lebih dipicu pada kebijakan kenaikan harga BBM.
‘’Beberapa waktu lalu ada peningkatan harga, tapi lebih ke BBM non subsidi. Kalau BBM subsidi saya rasa masih dipertahankan, bahkan akhir tahun lalu sampai awal tahun ini masih bertahan. Jadi yang berpotensi mendongkrak volatile food. Sampai kuartal III saya lihat prospek inflasinya cenderung melandai,’’ bebernya.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky menambahkan, inflasi tetap terjaga pada perayaan Idul Fitri tahun ini. Dia memerinci, indek kenaikan harga barang dan jasa year on year (YoY) pada Maret turun menjadi 4,97 persen dari bulan sebelumnya 5,47 persen, atau melambat 50 bps.
Baca Juga: Mundur Dari Gerindra, Titipan Surat Sandiaga Uno untuk Prabowo
Hal itu didorong oleh penurunan seluruh komponen inflasi yang mayoritas disumbang oleh respons kebijakan moneter BI untuk pengendalian inflasi pusat maupun daerah.
‘’Satu-satunya kelompok harga yang mengalami peningkatan adalah kelompok pengeluaran transportasi (13,72 persen YoY) menjelang hari raya Idul Fitri. Sedangkan kelompok pengeluaran sandang dan alas kaki tidak mengalami perubahan dan kelompok lainnya mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya,’’ jelasnya.
Artikel Terkait
Kendalikan Inflasi, Pemkot Bogor Siapkan 6 Langkah Jitu
DIPA Jabar 2023 Fokus Pengendalian Inflasi
Inflasi Depok Naik 6,06 Persen, Ini Penyebabnya
Pemerintah Buka Transparansi Data Guna Dorong Atasi Inflasi Daerah
Guna Jaga Inflasi IHK, BI dan Pemerintah Sepakati 5 Langkah Strategis Ini
PD Pasar Tohaga Siapkan Gerakan Tekan Inflasi
Kendalikan Inflasi, BI dan Pemprov Jatim Luncurkan Program Digdaya Amukti Palapa