Senin, 22 Desember 2025

Inflasi Kelompok Pangan Tetap Harus Diwaspadai, Inilah Data Komoditas Dengan Andil Terbesar Saat Lebaran

- Senin, 24 April 2023 | 07:33 WIB
Menteri perdagangan, Zulkifli Hasan sedang besiap-siap membagikan sembako gratis dalam bazar Ramadan, di GOR cengkareng Barat, Cengkareng Jakarta Barat, Rabu (5/4).
Menteri perdagangan, Zulkifli Hasan sedang besiap-siap membagikan sembako gratis dalam bazar Ramadan, di GOR cengkareng Barat, Cengkareng Jakarta Barat, Rabu (5/4).

RBG.ID - Ramadan dan Idul Fitri menjadi salah satu siklus terjadinya kenaikan inflasi.

Salah satu komponen yang dalam tren menjadi penyumbang inflasi adalah harga pangan bergejolak (volatile foods).

Hal itu terutama dipicu oleh kenaikan permintaan yang besar dan berkorelasi pada terkereknyaharga pangan tersebut.

Baca Juga: Asik, Tarif Tol dari Semarang–Jakarta Diskon 20 Persen

Ekonom BCA, David Sumual David menjelaskan, pada momen Ramadan dan Idul Fitri tahun ini pun, harga pangan bergejolak masih akan mendominasi dinamika inflasi.

Beberapa komoditas seperti cabai, telur, bawang merah dan bawang putih, daging ayam ras, maupun daging sapi masih akan menjadi penyumbang utama.

Hal tersebut tak bisa dilepaskan dari tingginya minat masyarakat bahan pangan itu.

Baca Juga: Hukuman Eks Ketua DPR Setya Novanto Dapat Diskon 1 Bulan

Sementara, David memandang untuk komponen administered prices maupun core inflation masih akan tetap terjaga. Pada tahun lalu, lonjakan inflasi lebih dipicu pada kebijakan kenaikan harga BBM.

‘’Beberapa waktu lalu ada peningkatan harga, tapi lebih ke BBM non subsidi. Kalau BBM subsidi saya rasa masih dipertahankan, bahkan akhir tahun lalu sampai awal tahun ini masih bertahan. Jadi yang berpotensi mendongkrak volatile food. Sampai kuartal III saya lihat prospek inflasinya cenderung melandai,’’ bebernya.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky menambahkan, inflasi tetap terjaga pada perayaan Idul Fitri tahun ini. Dia memerinci, indek kenaikan harga barang dan jasa year on year (YoY) pada Maret turun menjadi 4,97 persen dari bulan sebelumnya 5,47 persen, atau melambat 50 bps.

Baca Juga: Mundur Dari Gerindra, Titipan Surat Sandiaga Uno untuk Prabowo

Hal itu didorong oleh penurunan seluruh komponen inflasi yang mayoritas disumbang oleh respons kebijakan moneter BI untuk pengendalian inflasi pusat maupun daerah.

‘’Satu-satunya kelompok harga yang mengalami peningkatan adalah kelompok pengeluaran transportasi (13,72 persen YoY) menjelang hari raya Idul Fitri. Sedangkan kelompok pengeluaran sandang dan alas kaki tidak mengalami perubahan dan kelompok lainnya mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya,’’ jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X