RBG.ID - Tingkat konsumsi masyarakat diprediksi meningkat pada momentum Ramadan.
Perlu upaya kuat untuk mengendalikan inflasi yang mengganggu stabilitas ekonomi.
Selain digitalisasi sistem dan alat pertanian, kemudahan akses permodalan untuk petani juga dianggap sebagai solusi untuk memperkuat ketahanan pangan.
Baca Juga: Daftar Pemain yang Dipanggil untuk Pemusatan Latihan Timnas U-20
Berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi dipaparkan sejumlah narasumber yang hadir di acara High Level Event Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jatim 2023 di Grand City Jumat (17/3).
Selain Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung juga memberikan arahan.
Acara dihadiri perwakilan kabupaten/kota se-Jatim.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-20 Naturalisasi Tiga Pemain Keturunan Baru Segera Diproses di DPR
Juda menyebutkan, upaya memperkuat ketahanan pangan memang menjadi kunci utama pengendalian inflasi.
Oleh karena itu, peningkatan produktivitas pertanian di tanah air harus dilaksana. “Pengembangan budidaya holtikultura berbasi teknologi perlu diperluas,” katanya.
Khofifah menambahkan, sinergi menjadi kunci dalam upaya pengendalian inflasi.
Baca Juga: Perampok Bank di Bandar Lampung Pengguna Narkoba, Pernah Jadi Pasien RSJ
Dia mencontohkan, kenaikan harga barang dan jasa di Jatim pada bulan lalu mencapai 0,10 persen.
Itu merupakan angka terendah di antara provinsi lain.
Artikel Terkait
DIPA Jabar 2023 Fokus Pengendalian Inflasi
Inflasi Depok Naik 6,06 Persen, Ini Penyebabnya
Pemerintah Buka Transparansi Data Guna Dorong Atasi Inflasi Daerah
Guna Jaga Inflasi IHK, BI dan Pemerintah Sepakati 5 Langkah Strategis Ini
PD Pasar Tohaga Siapkan Gerakan Tekan Inflasi