Senin, 22 Desember 2025

Kendalikan Inflasi, BI dan Pemprov Jatim Luncurkan Program Digdaya Amukti Palapa

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 06:15 WIB
Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa

Baca Juga: Trio Premier League Melawan Penguasa Kompetisi

“Ini upaya bersama. Maka, ke depannya juga ada program yang perlu dituntaskan secara bersama-sama,” ujarnya.

Menurut dia, masih ada persoalan yang dialami petani dalam meningkatkan hasil panen. Tidak saja soal pasar.

Sebagian petani juga kesulitan untuk memiliki alat pertanian modern. Padahal, keberadaan sarana dan digitalisasi sistem pertanian amat penting.

Khofifah merekomendasikan tujuh solusi dalam pengendalian inflasi.

Baca Juga: Manchester City vs Burnley FC: Bukan Testimoni Generaal Kompany

Diantaranya, digitalisasi pemasaran hasil pertanian, sinergi dan koordinasi berbagai instansi di sektor pertanian, memperkuat fungsi Bulog, peningkatan kerja sama antar daerah dan optimalisasi BTT untuk subsidi angkutan.

Teten Masduki juga menyoroti soal sistem pertanian di Indonesia. Sistem bercocok tanam sekarang dinilai kurang produktif.

Padahal, biaya produksinya cukup mahal.“Kami berupaya mengkonsolidasikan petani melalui koperasi,” tuturnya.

Baca Juga: Dana Bawaslu Belum Cair Rp 6 Triliun

Dia mengatakan, keberadaan koperasi akan memudahkan dalam proses pencarian pasar dan pembiayan modal.

“Korporasisasi petani juga diharapkan menguatkan sektor pertanian,” katanya.

Menurut Teten, Kemenkop dan UKM berencana membangun rumah produksi bersama. Utamanya pada produk yang menimbulkan inflasi seperti cabai dan bawang merah.

Baca Juga: Doa Pendek Keluar Masjid dengan Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan

“Harapannya stok produk pertanian tidak bergantung pada musim,” ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X