RBG.ID - Sudah saatnya ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global.
Dalam sedekade terakhir, ekonomi kawasan tumbuh secara rerata mencapai 3,98 persen secara tahunan.
Lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,6 persen.
Baca Juga: Priyanka Chopra Jonas Tinggalkan Bollywood karena Banyak Masalah
Oleh karena itu, penting menerapkan bauran kebijakan (policy mix) ekonomi makro yang prudent secara regional.
Berkaca dari pengalaman menghadapi krisis multidimensi sejak 2020 sampai saat ini, pemerintah dan bank sentral tidak bisa merespons dengan hanya kebijakan tunggal.
“The policy mix is becoming important,” tegas Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam gala seminar bertajuk Enhancing Policy Calibration for Macro Financial Resilience di Bali Nusa Dua Convention Center.
Baca Juga: Bawaslu Ungkap 868.545 Orang Meninggal Masih Tercatat Sebagai Pemilih di Pemilu 2024
Meskipun demikian, koordinasi sangat penting dalam menjaga perekonomian negara-negara ASEAN.
Termasuk koordinasi di antara para gubernur bank sentral dalam kawasan.
“Saya bisa dibilang telepon setiap hari. Hubungan gubernur bank sentral ASEAN ini sangat erat. Kami memiliki komunikasi yang kuat,” imbuhnya.
Baca Juga: Ini Dia Alasan Mengapa Kurma Menjadi Salah Satu Menu Berbuka Saat Puasa
Berkaca pada pengalaman, lanjut dia, meredam gejolak inflasi global tak melulu harus menaikkan suku bunga.
Indonesia memiliki bauran kebijakan nasional.
Artikel Terkait
Pemerintah Musnahkan 7.363 Bal Pakaian Bekas Impor untuk Lindungi UMKM dan Pembeli
Pemerintah Siap Berantas Produk dan Para Improtir Nakal di Sektor Pakaian Impor Ilegal
Arus Mudik Tahun Ini Dongkrak Penjualan Sepeda Motor
Transaksi Cross-border Industri Pariwisata Berpotensi Besar
Mau Beli Emas Antam? Yuk Simak Daftar Harga Emas Batangan Antam yang Naik Rp 5.000 Hari Ini
Kebersamaan Buka Puasa Bersama dan Santunan Ala Royal Safari Garden
Guna Kembangkan Potensi, SIG Bawa 4 UMKM Ini Dalam Festival UMKM Expo Kabupaten Semarang 2023