Dede menilai, zonasi tetap ada untuk warga sekitar. Namun, juga harus dikombinasikan data Dapodik sebelumnya yang mencatat memang calon peserta didik tersebut bersekolah di SD/SMP di sekitar situ.
”Ini sudah kami minta dari sebelum reses, untuk dilakukan evaluasi total,” katanya. Kalau perlu, lanjut dia, dibuat sistem baru atau menggunakan tes seperti sebelumnya. Tes ini, tetap memberi afirmasi sekian persen untuk siswa tidak mampu, disabilitas, dan berprestasi. Sehingga, tak hanya mengandalkan rapor karena rapor bisa dibesar-besarkan nilainya.
Baca Juga: Rincian Ramalan Zodiak Virgo Hari ini 11 Agustus 2023, Tetap Tenang & Terus Maju
Seperti diketahui, tahun ini, pelaksanaan PPDB kembali bermasalah. Banyak dugaan kecurangan yang ditemukan. Modusnya masih sama. Salah satunya, soal pemalsuan alamat rumah hingga ganti KK. Akibatnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan membatalkan nama dari 4719 calon siswa baru yang disinyalir melakukan kecurangan pada pendaftaran PPDB tahun ini. (lyn/mia)
Artikel Terkait
Kepala SMP dan Pejabat Disdik Kota Bogor Dirotasi Gara-gara Kisruh PPDB, Bima Sebut Ini Bentuk Pembelajaran
Kisruh PPDB Kota Bogor, Penyidik Polresta Temukan Dugaan Pidana dan Sudah Periksa 24 Saksi
Siswa Tidak Lolos PPDB Tiba-tiba Diterima di SMAN 1 Cibinong, Orang Tua Menduga Lewat Jalur Dalam
Kisruh PPDB, Disdik Jabar Coret 4.791 Peserta Didik yang Diduga Lakukan Kecurangan
Buntut Masalah PPDB Kota Bogor 2023, 8 Kepala Sekolah SMP Negeri di Bogor di Copot Bima Arya
PPDB 2023, Dinas Pendidikan Jawa Barat Temukan 89 Kasus Pemalsuan Kartu Keluarga
Yang Curang Siap-siap, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil segera Laporkan Kasus Manipulasi Data PPDB ke Polisi