RBG.id - Kendati mengubah kebijakan masuk sekolah dari jam 05:00 ke 05:30 WITA, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat masih mendapat penolakan publik.
Marcellus Hakeng Jayawibawa selaku Tokoh Muda NTT bahkan menentang rencana kebijakan itu.
"Saya sebagai Toko Muda NTT, saya sangat tidak setuju," katanya kepada wartawan, Selasa (7/3).
Meski tahu tujuan kebijakan tersebut baik, ia mendorong agar kebijakan itu dikaji secara mendalam terlebih dahulu sebelum di terapkan.
"Tidak ada yang salah dari pernyataan tersebut.Tujuannya baik untuk meningkatkan kedislipinan dari anak didik. Tapi pernyataan itu sebaiknya dikaji lebih dalam," jelasnya.
Hal ini bertujuan supaya keuntungan dan kerugian kebijakan penerapan tersebut bisa diketahui.
BACA JUGA: Ini Link Cek dan Alasan Kemendikbudristek Batalkan Penempatan P1 Seleksi Guru PPPK Tahun 2022
"Sebaiknya dilakukan studi singkat pada plus minus siswa untuk masuk sekolah pukul 5 WITA," tambah Marcellus.
Ia menilai jika ide Viktor ini justru memunculkan kegaduhan di kalangan orang tua murid.
Bahkan, dapat merembet ke guru dan para pelajar yang berujung terganggunya konsentrasi belajar dan mengajar.
BACA JUGA: Ponpes Al Ittifaq Punya Manajemen yang Bagus, Presiden: Saya Sangat Kagum!
Oleh karena itu, Marcellus meminta agar keputusan rencana masuk sekolah jam 5 pagi ini tidak tergesa-gesa diterapkan ke SMK dan SMA NTT.
Namun, perlu didiskusikan bersama Persatuan Orang tua Murid dan guru.
Artikel Terkait
Kritik Siswa di NTT Harus Masuk Sekolah Pukul 5.00 Pagi, Legislator PDIP: Jangan Jadikan Kelinci Percobaan
Kemendikbudristek Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan NTT Terkait Rencana Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Cinta Laura Kritik Kebijakan Provinsi NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Bisa Meningkatkan Stres
Sekolah Masuk 05.30, Kemendagri Turun Tangan Segera Temui Pemprov NTT
Berbagai Kebijakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang Picu Sorotan