“Saya ingin mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mengoptimalkan manfaat dari UKBI Adaptif Merdeka. Kita semua perlu mengukur sejauh mana kecakapan kita dalam menggunakan bahasa Indonesia, yang hasilnya kemudian dapat menjadi rujukan kita untuk memetakan dan meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Indonesia secara menyeluruh,” ajak Nadiem Anwar Makarim.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menyebut bahwa sejak diluncurkan pada tahun 2021, UKBI Adaptif Merdeka telah diujikan kepada 387.822 peserta yang terdiri atas berbagai karakteristik penutur bahasa Indonesia, di antaranya pelajar, mahasiswa, kalangan profesional, pejabat fungsional, pejabat struktural, dan warga negara asing. Peserta uji tersebut berasal dari 2.252 lembaga, baik sekolah, perguruan tinggi, maupun lembaga pemerintah dan lembaga swasta.
Baca Juga: Ternyata SATUSEHAT Mobile Bisa Lebih Mudah Mengetahui Riwayat Kesehatan Seseorang
“Angka itu akan terus tumbuh seiring dengan kesadaran berbagai pihak atas pentingnya mengetahui jenjang kemahiran berbahasa Indonesia di kalangan penutur bahasa Indonesia,” ungkap dia.
Dalam kesempatan tersebut, E. Aminudin Aziz juga meluncurkan buku Peta Kemahiran Berbahasa Indonesia Tahun 2022.
Buku tersebut berisi informasi kemahiran berbahasa Indonesia penutur di 31 provinsi dan di 426 kabupaten yang ada di Indonesia, baik informasi tentang jumlah peserta uji, karakteristik profesi peserta uji, hasil kemahiran membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara, hingga rekomendasi yang diajukan dalam kaitannya dengan hasil kemahiran berbahasa Indonesia.
Baca Juga: Wow! Ternyata Rafael Alun-Ayah Mario Dandy Punya Saham di 6 Perusahaan
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada kesempatan ini menyerahkan buku kepada para narasumber yang hadir secara tatap muka, yaitu Sri Wahyu Utami, Kepala Pusat Pembinaan Penerjemah, Sekretariat Kabinet; Kombes Polisi Dani Fernando, Kepala Sebasa Polri; Nahdiana, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta; Ahmad Zakiy Zayyan, mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa Indonesia menghadirkan narasumber yakni Saifuddin Azwar, pakar psikometri; Ali Ridho, Dekan Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang; serta Jan Hendrick Budweg, dosen Jurusan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya, Universitas Negeri Yogyakarta.
Para narasumber berdiskusi tentang berbagai topik yang dipandu oleh Atikah Solihah, Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional UKBI.
Baca Juga: Sampai Sekarang Gideon Tengker Belum Layangkan Gugatan Harta Gono-gini, Ternyata Ini Alasannya
Di antara topik tersebut adalah kemahiran berbahasa bagi penerjemah, kemahiran berbahasa Indonesia untuk meningkatkan profesionalisme anggota kepolisian, manfaat UKBI bagi Ekosistem Pendidikan, dan pengembangan desain UKBI.
Dalam laporannya, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, M. Abdul Khak, menyampaikan bahwa acara tersebut dilaksanakan secara hibrida.
Secara keseluruhan Diseminasi Kemahiran Berbahasa Indonesia diikuti oleh 1.000 orang peserta yang hadir secara daring dan 50 orang yang hadir secara tatap muka.
Baca Juga: Hari Ini, Agnes Pacar Mario Dandy Jalani Pemeriksaan Psikologi Forensik Ketiga
Artikel Terkait
Hindari Paham Ekstrem, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Bahas Kualifikasi & Kapasitas Tenaga Pendidik Al-Quran
Gubernur Wajibkan Siswa Masuk Pukul 05.30, Orang Tua Khawatir Keselamatan
Tanggapi SMA NTT yang Masuk Jam 5 Pagi, Pakar Medis: Bisa Turunkan Kualitas Siswa
Kritik Siswa di NTT Harus Masuk Sekolah Pukul 5.00 Pagi, Legislator PDIP: Jangan Jadikan Kelinci Percobaan
Beri Penelitian Kesehatan Tidur, Dokter Spesialis Kesehatan Tidur : SMA Masuk Jam 5 Pagi? Jam 7 Aja Salah