Baca Juga: Beli Tiket Masuk Ragunan di Loket Hanya Bisa Menggunakan Kartu Jakcard, Ini Harganya!
Sementara itu Menko Bidang PMK Muhadjir Effendy memiliki keyakinan angka kemiskinan bisa terus berkurang.
’’Yakinlah, orang sudah kita tangani habis-habisan kayak gini, masa gak turun. Kebangetan,’’ tuturnya.
Mantan Mendikbud itu juga menyampaikan Bank Dunia mengusulkan adanya perubahan kriteria kemiskinan ekstrem.
Baca Juga: Catat! Jadwal Salat Kota Surabaya Hari Ini 25 Mei 2023
Dari yang berlaku saat ini USD 1,9 perkapita, menjadi USD 2,30 perkapita. Menurut Muhadjir jika kriteria tersebut dipenuhi, maka angka kemiskinan ekstrem di Indonesia bakal naik.
Muhadjir juga menyampaikan soal adanya pergeseran anggaran.
Maksudnya adalah Kementerian Keuangan tidak bisa langsung mengklaim anggaran kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem sudah gede.
Ternyata juga menghitung subsidi BBM. Padahal tidak bisa dipastikan subsidi BBM apakah semuanya untuk orang miskin.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengatakan arahan Wakil Presiden supaya anggaran penghapusan kemiskinan ekstrem harus detail atau spesifik.
Anggaran subsidi BBM tidak bisa diklaim sebagai bagian dari program penanganan kemiskinan ekstrem.
Muhadjir juga menyampaikan untuk sejumlah program yang spesifik, ternyata ada yang belum menjangkau masyarakat miskin ekstrem.
Dia mencontohkan adalah program penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan.
Saat ini pemerintah segera mendata masyarakat miskin ekstrem yang belum masuk dalam skema bantuan BPJS Kesehatan untuk didaftarkan.