Namun lagi-lagi, dia menegaskan tak tahu secara mendalam kasus yang terjadi.
”Waktu saya baca, kenapa duitnya di Dayasos kemudian ada orang dari Linjamsos turut serta, Itu saja saya yang heran. Tapi kan saya tidak tahu, kejadiannya itu kayak apa,” ungkap Mantan Walikota Surabaya tersebut.
Meski tak tahu menahu mengenai kasus dugaan korupsi yang terjadi, pihaknya menyatakan akan kooperatif atas proses hukum yang berjalan.
Baca Juga: Suga BTS Tiba di Indonesia, Intip Penampakan Min Yoon-gi yang Dirahasiakan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin ikut merespons adanya penggeledahan kantor Kemensos terkait kasus korupsi beras yang terjadi pada 2020-2021 lalu.
Dia mengatakan, pemerintah terus memperbaiki sistem penyaluran bansos.
Tujuannya supaya tepat sasaran dan mencegah adanya penyimpangan.
Baca Juga: 7 Manfaat yang Didapat Dengan Berhenti Mengonsusi Gula dalam 2 Minggu Menurut Pakar
”Kemudian (juga) melakukan pengawasan-pengawasan pelaksanaan bantuan sosial itu,” jelasnya di kompleks Istana Wapres.
Ma'ruf mengatakan jika masih terjadi penyimpangan, termasuk korupsi, diserahkan ke pihak yang berwenang menanganinya.
Dia menegaskan tidak masalah aparat penegak hukum melakukan penggeledahan, jika memang masih ada yang dicurigai.
Baca Juga: Harta Kekayaan Bupati Cianjur Herman Suherman Naik, Yuk Intip Rincian Aset yang Dilaporkan ke KPK
Sampai bisa ditemukan dan disimpulkan kebenarannya.
Terkait dengan bantuan sosial berupa penyaluran beras, Ma'ruf mengatakan pemerintah sedang menggodok skema baru.
Yaitu dengan memberikan uang tunai, bukan berupa beras seperti sebelumnya. "Supaya tidak ribet," katanya.