Dosen Teknik Industri Berjalan Kaki 2,5 Jam sambil Pikul Alat Seberat 40 Kilogram di Gorontalo

RBG.ID - Kondisi pendidikan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) mengetuk hati empat dosen Universitas Negeri Gorontalo untuk membuat self study platform (SSP).

Bukan hanya sebagai alat bantu pembelajaran, SSP juga bisa digunakan untuk sumber listrik.

ADAM Husin punya istilah untuk desa tempat sekolah dasar yang dia pimpin berada, yang dia kutip dari warga setempat.

Baca Juga: Cek Nomor Telepon Penting 11 Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor

”Orang-orang bilang, Bonepantai ini desa yang sudah dekat dengan langit,” tuturnya seraya terkekeh.

Untuk sampai ke desa di mana SDN 13 Bonepantai, Gorontalo, itu berada, harus melewati jalur yang mendaki. Mungkin hanya kendaraan roda dua yang bisa melewatinya. Itu pun kalau tidak hujan.

Hanya ada enam guru di sekolah yang berada di wilayah Kabupaten Bone Bolango tersebut. Semuanya tinggal di luar kecamatan. Sekitar 9–10 kilometer dari lokasi sekolah.

Baca Juga: Simak Nomor Telepon Penting 8 Kelurahan di Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor

Adapun yang harus mereka ampu 44 siswa kelas I hingga kelas VI.

Kendala dalam mengajar tentu saja banyak. Namun, paling terasa ketika pagebluk Covid-19 datang.

Sebab, listrik dan jaringan internet sangat jarang di sana.

Baca Juga: Catat! Nomor Telepon Penting Semua Kelurahan di Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor

”Kami sangat kesulitan sekali,” kenang Adam kepada peserta press tour Kemendikbudristek, pada akhir Maret lalu.

Sampai akhirnya SSP dihadirkan ke sekolah tersebut. Meski baru satu bulan, terhitung per Maret tahun ini, banyak hal dalam proses belajar-mengajar yang sangat terbantu oleh alat itu.