RBG.id – Kejaksaan Agung resmi menetapkan Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Kasus ini menyebabkan kerugian negara yang mencapai Rp193 triliun.
Selain Riva Siahaan, terdapat enam tersangka lainnya yang terlibat dalam kasus ini, termasuk empat direktur utama dari subholding Pertamina serta tiga pihak dari broker swasta.
Dilansir RBG.id dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, para tersangka tampak digiring oleh petugas Kejagung dengan tangan diborgol dan mengenakan rompi tahanan berwarna merah.
Salah satu unggahan dari akun @recordzone_official memperlihatkan Riva Siahaan berada di barisan paling depan saat hendak dimasukkan ke dalam mobil tahanan.
Menurut penyelidikan Kejagung, Riva Siahaan diduga terlibat dalam pengadaan produk kilang dengan membeli bahan bakar Ron 92 (Pertamax).
Namun, dalam praktiknya, bahan bakar yang dibeli bukanlah Pertamax, melainkan Ron 90 (Pertalite), yang kemudian dioplos atau di-blending menjadi Ron 92.
Kejagung menegaskan bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran yang tidak diperbolehkan dan telah merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar.
Gaji Fantastis Dirut Pertamina Patra Niaga
Skandal korupsi ini juga memicu rasa penasaran publik terhadap kehidupan pribadi Riva Siahaan, termasuk besaran gajinya sebagai Dirut PT Pertamina Patra Niaga.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023, Riva Siahaan tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp21,6 miliar.
Artikel Terkait
Apakah Boleh Membeli Gas Elpiji 3 Kg Lebih dari Satu di Pangkalan Resmi? Ini Penjelasan Pertamina
Sulap Pertalite Jadi Pertamax, Dirut PT Pertamina Patra Niaga Ditangkap Kejagung Atas Kasus Korupsi
Sosok Muhammad Kerry Adrianto Riza, Putra Juragan Minyak yang Terseret Kasus Korupsi Pertamina
Dirut Pertamina Patra Niaga Diduga 'Sulap' Pertalite Jadi Pertamax, Ini Dampaknya untuk Kendaraan
Heboh Dugaan Pertalite Dioplos Jadi Pertamax, DPR Desak Pertamina Ungkap Penentuan RON
PT Pertamina Bantah Tuduhan Soal Oplosan Pertalite Jadi Pertamax: Sudah Sesuai Spesifikasi