- Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah ketakutan ini benar-benar terjadi?”
- Cari bukti logis yang mendukung atau menolak pikiran tersebut.
- Fokus pada fakta, bukan asumsi.
Menyadari bahwa pikiran hanyalah pikiran semata yang bukan kebenaran mutlak dapat membantu meredakan kecemasan berlebih.
4. Relaksasi Otot Progresif (Progressive Muscle Relaxation)
Teknik ini melibatkan menegangkan dan melepaskan otot-otot tubuh secara bertahap untuk mengurangi ketegangan fisik akibat kecemasan.
Caranya:
- Mulai dari ujung kaki, tegangkan otot selama 5 detik, lalu lepaskan.
- Lanjutkan ke betis, paha, perut, dada, lengan, hingga wajah.
- Rasakan perbedaan antara otot yang tegang dan rileks.
Teknik ini membantu tubuh mengenali dan melepaskan ketegangan secara efektif.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental dari Dalam, Ini 6 Jenis Makanan Penambah Serotonin Berdasarkan Penelitian
5. Alihkan Perhatian dengan Aktivitas Fisik Ringan
Bergerak dapat membantu melepaskan hormon endorfin yang menenangkan. Saat terjadi panic attack, hal yang kamu bisa lakukan antara lain:
- Lakukan jalan kaki santai.
- Lakukan peregangan sederhana.
- Coba menggerakkan jari-jari tangan atau meremas bola stres.
Aktivitas fisik ringan dapat membantu meredakan energi kecemasan yang berlebihan.
6. Bicara dengan Seseorang yang Kamu Percaya
Berbagi perasaan dengan teman, keluarga, atau terapis dapat memberikan rasa lega. Jangan merasa harus menghadapi kecemasan sendirian.
Artikel Terkait
Sarwendah Didiagnosis Kista di Batang Otak, Kenali Penyebab dan Cara Penanganannya
Ketuban Pecah atau Pipis? Kenali Perbedaannya Agar Ibu Hamil Tidak Mudah Panik
Mengenal 2 Buah yang Sering Disebutkan Dalam Ayat Al-Qur'an, Rupanya Bermanfaat Untuk Turunkan Kadar Kolesterol Lho!
Pengujian Genetik Bisa Jadi Langkah Tetap Guna Mengurangi Risiko Bayi Cacat, Begini Penjelasan Ahli
Bukan Cuma Untuk Diet, Beras Merah Ternyata Kaya Nutrisi: Untuk Kesehatan Jantung hingga Ibu Hamil
Bau Mulut Bikin Insecure? Coba Lakukan Langkah Efektif Ini di Rumah