Mengenal Fenomena Ngidam Pada Ibu Hamil Menurut Penjelasan Medis, Mitos Atau Fakta?

Perubahan kadar hormon, terutama hormon kehamilan seperti estrogen dan progesteron, dapat memengaruhi indera penciuman dan perasa.

Hal ini membuat ibu hamil lebih sensitif terhadap aroma atau rasa tertentu sehingga memicu ngidam atau sebaliknya, rasa tidak suka terhadap makanan tertentu.

2. Kebutuhan Nutrisi Tambahan

Beberapa ahli percaya bahwa ngidam adalah sinyal tubuh untuk memenuhi kekurangan nutrisi tertentu.

Misalnya, ngidam makanan kaya zat besi seperti daging merah atau sayuran hijau bisa jadi merupakan respons tubuh terhadap kebutuhan zat besi yang meningkat selama kehamilan.

Namun, ini tidak selalu berlaku, karena ngidam juga sering kali melibatkan makanan yang kurang bernutrisi, seperti camilan manis atau makanan tinggi lemak.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Makanan Pedas? Ini Manfaat dan Risiko yang Perlu Diketahui

3. Faktor Psikologis dan Emosional

Kehamilan sering kali membawa perubahan emosi yang signifikan. Ngidam dapat menjadi cara ibu hamil mencari kenyamanan atau mengatasi stres.

Keinginan untuk makan makanan tertentu yang membawa kenangan indah, misalnya, bisa menjadi bentuk penghiburan emosional.

4. Respons Biokimia Otak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ngidam bisa dipicu oleh aktivitas di otak yang berhubungan dengan penghargaan dan kesenangan.

Makanan tertentu, terutama yang tinggi gula atau lemak, dapat merangsang pelepasan dopamin, hormon yang memberikan perasaan senang.

Baca Juga: Cegah Stunting Sejak Masa Kehamilan, Ini Menu Makanan Mudah yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil

Mitos dan Fakta Seputar Ngidam