Namun, melalui kebijakan hilirisasi, kapasitas refinery naik tiga kali lipat menjadi 75 juta ton pada 2022.
”Sementara itu, kapasitas terpasang pabrik biodiesel saat ini telah mencapai 17,5 juta ton per tahun, kemudian kapasitas terpasang industri oleofood mencapai 2,7 juta ton per tahun, dan kapasitas terpasang perusahaan oleokimia mencapai 11,6 juta ton per tahun. Capaian gemilang ini merupakan hasil konsistensi kebijakan hilirisasi industri kelapa sawit dalam periode yang panjang,” jelasnya.
Dalam aspek kuantitatif, ekspor produk industri kelapa sawit mencapai total volume 282 juta metrik ton dengan total nilai USD 176,84 miliar selama periode 2015–2022.
Dari kinerja ekspor tersebut, negara melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menerima pendapatan pungutan ekspor Rp 182 triliun. (agf/c19/dio)
Artikel Terkait
Uang Logam 1000 Kelapa Sawit Dijual ke Kolektor Akan Untung Gede? Simak Caranya Disini
Disdik DKI Janji Sanksi Tegas Atas Dugaan Pelecehan Guru SD di Duren Sawit
Ratusan Warga Duren Sawit Serbu Bazar Sembako Murah
Pemerintah Tambah Anggaran Dana Riset Sawit
Bangunan Rumah Semi Permanen di Duren Sawit Hangus Terbakar, 95 Personil Damkar Dikerahkan
Pabrik Tripleks di Duren Sawit Jaktim Hangus Di Lalap Si Jago Merah, 22 Damkar Dikerahkan
Pelaku Industri Sawit Tolak Ada Tambahan Pajak