RBG.ID – Kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) dapat dioptimalkan sebagai instrumen strategis untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju di 2045.
Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
’’DHE dapat menjadi komponen penting untuk melipatgandakan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Indonesia. Pemanfaatan DHE dalam pertumbuhan ekonomi perlu diakselerasi untuk mendukung pencapaian cita-cita Indonesia Emas 2045 yang tinggal 22 tahun lagi,’’ ujar Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) Kementerian Perdagangan Kasan.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Menyatakan Ditikam dari Belakang
Kasan melanjutkan, pemanfaatan DHE sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi selaras dengan perkembangan kinerja perdagangan luar negeri Indonesia yang mencatatkan surplus sejak Mei 2020 hingga Mei 2023.
Surplus neraca perdagangan mencapai USD 16,48 miliar pada periode Januari–Mei 2023.
Meski demikian, Kasan menilai kinerja ekspor yang positif tersebut belum memberikan manfaat yang optimal bagi perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Intip Ramalan Zodiak Capricorn Hari ini 26 Juni 2023, Manfaatkan Setiap Peluang
’’Apalagi saat ini Indonesia belum dapat keluar dari rata-rata pertumbuhan sekitar 5 persen per tahun,’’ tambahnya.
Sementara itu, Plt Deputi Bidang Koordinator Ekonomi Makro Kementerian Koordinator Perekonomian Ferry Irawan menyebutkan, beberapa ketentuan akan disempurnakan dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) No 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam yang akan segera dikeluarkan pemerintah.
’’Adapun ketentuan yang akan disempurnakan tersebut antara lain jenis komoditas barang dan jangka waktu parkir sehingga diharapkan tidak akan merugikan pelaku usaha,’’ urainya.
Baca Juga: Cara menjadikan TV biasa menjadi Smart TV dalam waktu 20 detik, tanpa biaya
Sementara itu, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menyatakan, DHE akan memberikan beberapa manfaat.
Antara lain, meningkatkan likuiditas valas di dalam negeri selain foreign direct investment (FDI) dan investasi portofolio.
Artikel Terkait
Zulkifli Hasan Ajak Para Pelaku UMKM Masuk ke Pasar Ekspor Nontradisional
Mendag Tandatangani ICA Untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Ekspor Kopi Indonesia
Produksi CPO Indonesia Naik, Ekspor Melambat
Vietnam Kurangi Ekspor Beras, Bulog: 'Masih ada Pakistan, India, dan Thailand'
Ingin Prioritaskan Kebutuhan Lokal, Vietnam Batasi Ekspor Beras dari 7,1 Menjadi 4 juta ton pada 2030
Pabrikan Otomotif Jepang Tingkatkan Kapasitas, Indonesia Jadi Pusat Produksi Pasar Ekspor
Ekspor Mobil CBU 166 Ribu Unit, Tambah Model Elektrifikasi untuk Pasar Amerika Latin dan Asia