RBG.ID – Vietnam berencana untuk membatasi jumlah ekspor tahunan untuk beras mulai 2030 menjadi 4 juta ton. Sementara pada 2022 mereka telah mengekspor sebesar 7,1 juta beras.
Pemerintah Vietnam hendak meningkatkan ekspor beras premium dari luar, meningkatkan keamanan makanan dalam negeri.
Selain itu mereka hendak menjaga lingkungan dari perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini sehingga mereka ingin memprioritaskan untuk kebutuhan di dalam negeri dahulu.
Baca Juga: Vietnam Kurangi Ekspor Beras, Bulog: 'Masih ada Pakistan, India, dan Thailand'
Pemerintah mengatakan Vietnam akan fokus pada produksi beras berkualitas tinggi, harum dan beras ketan, sambil mengurangi produksi biji-bijian berkualitas rendah hingga 15% dari total produksi pada tahun 2025 dan menjadi 10% pada tahun 2030.
Imbas dari pemangkasan ini pendapatan ekspor beras milik Vietnam akan turun menjadi US$2,62 miliar per tahun pada 2030 dari yang sebelumnya pada 2022 mereka mendapatkan sebesar US$3,45 miliar pada 2022.
Baca Juga: Hampir Semua Harga Pangan Naik Pekan Ini, Ini Rincian Harga Telur, Beras, Hingga Minyak 24 Mei 2023
Vietnam akan mencoba mencari negara ekspor lainnya untuk mengurangi ketergantungannya pada satu negara saja, kata dokumen itu.
Filipina telah lama menjadi pembeli beras terbesar di Vietnam yakni 45% beras Vietnam dikirim ke negara mereka.
Mereka hendak merencanakan pada tahun 2025, 60% ekspor beras Vietnam akan dikirim ke pasar Asia, 22% ke Afrika, 7% ke Amerika, 4% ke Timur Tengah, dan 3% ke Eropa.
Simak cerita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
Geger! Gadis ABG Diperkosa Berkali-kali Oleh Kades, Oknum Polisi dan Guru Selama 9 Bulan
Lee Seunggi Menghapus Seluruh Postingan di Instagramnya
Nadine Lee Single's Inferno 2 Telah Lulus dari Harvard University Setelah 4 Tahun
Vietnam Kurangi Ekspor Beras, Bulog: 'Masih ada Pakistan, India, dan Thailand'
Bangunan Rumah Semi Permanen di Duren Sawit Hangus Terbakar, 95 Personil Damkar Dikerahkan