RBG.ID – Restrukturisasi mesin menjadi andalan pemerintah untuk mendorong kinerja industri tekstil dan pengolahan tekstil (TPT).
Sebab, program itu bisa meningkatkan efisiensi dan ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan daya saing.
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ignatius Warsito mengatakan, program restrukturisasi kembali dilaksanakan setelah sebelumnya dimanfaatkan oleh 23 perusahaan pada 2021 dan 2022.
Baca Juga: Selain Kelas BIPA 2023, KBRI Paris Siap Gelar Diskusi Buku Karya Indonesia Tahun Ini
”Program itu terbukti dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas produk,” ujarnya.
Kinerja industri TPT pada tahun lalu masih menunjukkan hasil yang baik di tengah tekanan krisis global.
Nilai ekspor mencapai USD 13,83 miliar dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 3,65 juta orang.
Baca Juga: KBRI Paris Buka Kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Baru Tahun Ini
”Dari sisi PDB, industri TPT mengalami pertumbuhan 9,34 persen dan berkontribusi sebesar 1,03 persen terhadap PDB nasional,” tambahnya.
Program restrukturisasi mesin atau peralatan 2023 fokus pada industri penyempurnaan kain dan pencetakan kain.
Target keikutsertaan mencapai 13 perusahaan dengan total anggaran sebesar Rp 4,7 miliar.
Dengan anggaran tersebut, akan dilakukan penggantian (reimburse) potongan harga senilai 10 persen dari total investasi mesin/peralatan yang berasal dari impor, atau 25 persen untuk mesin atau peralatan produksi dalam negeri.
Baca Juga: Sempat Singgung Tragedi Kanjuruhan, Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia Resmi Dibatalkan
Perusahaan dapat mengajukan permohonan mulai 24 Maret sampai 30 Juni 2023.
Artikel Terkait
Warga Cihanjuang Sumedang Protes Pemasangan Pipa Perusahaan Tekstil
Insentif Pembelian Mesin Tekstil Makin Besar
Dumping Limbah Ilegal, Pabrik Tekstil di Rancaekek Ditutup
Pabrik Tekstil di Rancaekek 2 Tahun Dumping Limbah B3 Ilegal, Walhi Jabar Pertanyakan Kinerja DLH
Mendag Zulhas Lepas Ekspor Tekstil Senilai Rp5 Miliar