Nunuk optimis, guru-guru P1 termasuk janji pengangkatan 1 juta guru oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim rampung di 2024.
Baca Juga: Yuk Intip Lhkpn Wakil Bupati Luwu Utara Suaib Mansur yang Punya 14 Bidang Tanah
Apalagi, masa kepemimpinan Nadiem masih akan berlanjut hingga Oktober 2024. Yang artinya, regulasi-regulasi yang dibuat khusus dalam upaya pengangkatan guru honorer ini pun bakal tetap digunakan hingga periode seleksi selanjutnya.
”Jadi kita tuh tinggal 12 ribu (guru P1, red) lagi ya, saya optimis tahun depan selesai. Mereka tidak tes. Hanya ada atau tidak formasi (dari pemda, red) saja (tantangannya, red),” jelas Nunuk.
Ya, untuk para guru yang masuk kategori P1 tak perlu lagi mengikuti tes dalam seleksi calon aparatur sipil negara (CASN). Namun, wajib tetap mendaftar dan membuat akun baru di SSCASN BKN. Ini untuk memastkan guru P1 tersebut masih hidup hingga belum mendapat pekerjaan baru.
Baca Juga: Harta Naik Rp 2 Miliar dalam Setahun, Intip LHKPN Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani
Tahun ini, kata dia, skema prioritas P1, P2, P3, dan P4 masih berlaku. Di mana, memang yang jadi prioritas adalah mereka yang lolos PG di seleksi sebelumnya dan belum mendapat penempatan. Ketika masih ada sisa formasi, maka P2 bisa masuk.
P2 ini dikategorikan untuk Tenaga Honorer Kategori 2 (THK-2) dan THK yang terdaftar di pangkalan data Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hal itu berlaku untuk P3.
Baca Juga: Simak LHKPN Bupati Luwu Timur Budiman Hakim dengan Kekayaan Rp 3 Miliar
Jika ada sisa formasi maka P3 yang merupakan honorer di sekolah negeri yang terdaftar di Dapodik lebih dari 3 tahun bisa mamanfaatkannya. Terakhir, P4 untuk mereka lulusan PPG yang terdata di Pangkalan Data Dikti.
”Ada perubahan di pelamar umum. Sekarang, yang PPG itu adalah P4. Kemudian P4 itu ada dua, yang satu lulusan PPG dan yang satu adalah guru yang terdaftar di dapodik kurang dari 3 tahun, baik itu guru negeri atau swasta,” papar Guru Besar dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut.
Perubahan lain juga terjadi pada seleksi untuk P3 di tahun ini. Tes tak lagi menggunakan Computer Assisted Test (CAT) UNBK Kemendikbudristek namun CAT BKN.
Baca Juga: Waspada! Pakai Muka Orang Lain untuk Stiker WhatsApp Bisa Dipidana
Dalam seleksinya, tak ada soal-soal pengetahuan seperti pelajaran sejarah yang hafalan notok. Soal dalam CAT disajikan dalam jenis situational judgement test (SJT).
Yakni, tes pilihan ganda yang difokuskan pada kasus-kasus pembelajaran yang dialami guru sehari-hari. Jadi, guru diminta memilih opsi solusi dari permasalahan yang disajikan tersebut.