Senin, 22 Desember 2025

Inilah Asal Usul Skripsi yang Kini Dihapus Mendikbudristek jadi Syarat Kelulusan di Perguruan Tinggi

- Rabu, 30 Agustus 2023 | 09:55 WIB
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim

Menurut Nadiem Anwar Makarim, tugas akhir perkuliahan tak hanya skirpsi, tesis, serta disertasi namun bisa juga prototipe, proyek, maupun lainnya.

Baca Juga: Nahas! Bercanda Berujung Maut, Bocah Laki-Laki Tewas Tenggelam di Waduk Brigif Jagakarsa

Meski begitu, Nadiem menegaskan, bahwa hal ini tak berarti skripsi dihapus atau tak bisa digunakan sebagai cara mengukur stadar kelulusan. ”Kebijakan terakhir ada pada perguruan tinggi terkiat,” kata Nadiem Anwar Makarim.

Ketentuan detail mengenai hal ini tertuang Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Pada Pasal 18 angka 9 huruf b disebutkan bahwa penerapan kurikulum berbasis proyek atau bentuk pembelajaran lainnya yang sejenis dan asesmen yang dapat menunjukkan ketercapaian kompetensi lulusan.

Kemudian, pada pasal 19, dijelaskan bahwa mahasiswa magister/magister terapan juga bisa diberikan tugas akhir dalam bentuk tesis, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis. Namun, tidak perlu menerbitkan jurnal internasional.

Baca Juga: OSN 2023 Diikuti oleh 1.475 Siswa dari Seluruh Indonesia dan 5 Negara SILN

Sementara, mengenai sistem akreditasi pendidikan tinggi, Nadiem menyampaikan, ada berapa pokok perubahan juga nantinya.

Adapun perubahan ini menyangkut status akreditasi yang disederhanakan; biaya akreditasi wajib yang sekarang ditanggung pemerintah; dan proses akreditasi yang dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola program studi.

Tahukah Anda, inilah asal usul Skripsi 

Skripsi adalah sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana atau diploma.

Baca Juga: Begini Kondisi Terkini Bocah yang Dianiaya Ayah Kandung Gegara Minta Uang Jajan

Skripsi merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa selama periode tertentu, biasanya dalam jangka waktu satu semester atau lebih.

Skripsi pertama kali diperkenalkan di Eropa pada abad ke-19, ketika sistem pendidikan tinggi modern mulai berkembang.

Pada saat itu, skripsi digunakan sebagai bentuk evaluasi yang memungkinkan mahasiswa untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang suatu topik tertentu dan kemampuan mereka dalam melakukan penelitian.

Baca Juga: Sidang Perdana Rafael Alun Trisambodo Atas Kasus Pencucian Uang-Gratifikasi Digelar Hari Ini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X