Mahasiswa IPB Terbakar Saat Penelitian, Simak Langkah Pencegahan Ledakan yang Mungkin Terjadi

RBG.ID – Mahasiswa IPB yang terbakar saat melakukan penelitian analisis kadar lemak di laboratorium masih menyisakan duka mendalam.

Pihak kampus IPB University sudah melakukan koordinasi untuk melakukan langkah-langkah penanganan. Salah satunya membentuk 3 tim khusus musibah meninggal mahasiswa IPB.

"Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini, sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus," kata Rektor IPB University, Prof Arif Satria.

Baca Juga: Mahasiswa IPB Terbakar Saat Penelitian, Berikut Penyebab Ledakan yang Mungkin Terjadi

Dilansir dari laman resmi The Hong Kong University of Science and Technology, berikut cara mencegah ledakan yang mungkin terjadi.

1. Pengguna laboratorium harus memahami bahan kimia pembentuk peroksida dengan membaca lembar data keselamatan bahan dan menyiapkan prosedur pengoperasian yang aman.

2. Langkah-langkah harus diambil untuk meminimalkan risiko penggunaan bahan kimia pembentuk peroksida.

3. Belilah dalam jumlah kecil dan usahakan menggunakan bahan sepenuhnya sehingga sisa pelarut pembentuk peroksida tidak tertinggal di dalam wadah.

Baca Juga: WOW! Kekayaan Meningkat Rp 2,1 Miliar dalam Satu Tahun, Ini Dia LHKPN Bupati Kudus Hartopo

4. Wadah besar yang disimpan dalam jangka waktu lama meningkatkan kemungkinan terbentuknya peroksida.

5. Pengguna laboratorium juga harus membeli pelarut dengan penambahan zat penstabil untuk mengurangi laju pembentukan peroksida.

6. Bahan kimia pembentuk peroksida harus disimpan jauh dari udara dan cahaya. Sebaiknya disimpan dalam wadah aslinya yang biasanya berwarna gelap atau kaleng logam, dengan tutup yang rapat.

Baca Juga: Miliki Kekayaan Rp 15 Miliar dan Tanpa Hutang, Berikut LHKPN Wakil Bupati Magelang Edi Cahyana

7. Selalu beri tanggal pada wadah bahan kimia pembentuk peroksida dengan tanggal diterima dan tanggal dibuka, karena peroksida terbentuk melalui proses oksidasi otomatis, konsentrasinya meningkat seiring waktu.