RBG.ID – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) angkat suara soal gagasan layanan marketplace atau toko online untuk merekrut guru.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi menyatakan, kebijakan yang digagas Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim itu sulit diterapkan di sekolah-sekolah negeri.
Guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu menuturkan, ide atau gagasan marketplace guru bisa diterapkan di sekolah-sekolah tertentu saja.
Baca Juga: PPP Usung Sandiaga Uno untuk Cawapres Ganjar Pranowo, Begini Respon Elit Gerindra
Contohnya, sekolah swasta yang sudah sangat maju dan mandiri.
Sekolah seperti itu memiliki keleluasaan merekrut guru. Termasuk nanti melalui marketplace guru buatan pemerintah.
Namun, untuk sekolah-sekolah negeri, marketplace guru sulit diterapkan.
Baca Juga: Hasil Rakernas PPP Sepakat Usulkan Sandiaga Uno Cawapres Ganjar Pranowo
Apalagi, undang-undang secara tegas menetapkan bahwa negara berkewajiban memenuhi layanan pendidikan.
Termasuk di dalamnya pemenuhan kebutuhan guru.
”Di sekolah-sekolah negeri atau public school, tidak ada rekrutmen guru yang dibuka bebas seperti itu,” katanya.
Baca Juga: Usai Pertemuan dengan AHY, Puan Maharani Sebut Mereka Pernah Sama-sama Keluarga Presiden
Negara tentu memiliki skema untuk merekrut guru di sekolah negeri. Entah itu melalui rekrutmen ASN PNS ataupun ASN PPPK.
Jika sekolah negeri diberi kebebasan merekrut guru sendiri-sendiri, termasuk melalui aplikasi marketplace guru, nanti muncul persoalan.
Artikel Terkait
Semestinya Melindungi! Kepsek dan Guru Madrasah di Wonogiri Malah Tega Cabuli 12 Siswinya
Guru dan Dosen juga Bisa Mendapatkan Jatah Gaji ke-13
Institut Agama Islam Tazkia Selenggarakan Pelatihan Kompetensi Guru di Bogor
Pemkab Bogor Gelontarkan Rp162 Miliar untuk Gaji PPPK Guru di Kabupaten Bogor
P2G Minta Panselnas Prioritaskan Guru P1, Pemerintah Tanggung Biaya Pindahan ke IKN
Guru Agama di Kemang Diduga Cabuli Muridnya, Pelaku Sudah Diberhentikan dari Sekolah
Oknum Guru di Kemang Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Anak Didiknya, Kapolres Bogor Mengaku Prihatin