Namun ketika disandingkan dengan real count, Landon ternyata hanya mendapatkan 36% suara saja sehingga Roosevelt menang telak.
Baca Juga: Tayang Perdana 1 Juli, 4 Alasan Nonton Serial My Nerd Girl 2 yang Dibintangi Naura Ayu
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Jawaban dari pertanyaan ini dapat ditelisik dengan mempelajari hakikat Survey itu sendiri. Tidak ada survey yang sempurna, karena sejatinya survey hanya digunakan untuk “menduga” parameter populasi.
Ada potensi margin of error di dalamnya. Manifestasi error pada survey/ polling ini salah satunya adalah bias pengambilan sampel karena kurangnya cakupan kerangka pengambilan sampel dan sampel yang tidak acak.
Kebetulan di tahun tersebut, Amerika Serikat mengalami “Great Depression”. Mereka yang menerima kuesioner pada umumnya adalah golongan ekonomi atas yang ditandai dengan kepemilikan mobil dan keanggotaan country club.
Baca Juga: Koneksi Ketiga Tata - Lionel Messi
Dengan demikian kuesioner tersebut hanya menjangkau responden kaya. Orang kaya cenderung berasal dari Partai Republik, yakni partai politik Landon. Banyak pemilih potensial yang tidak ada dalam daftar kerangka sampel.
Selain itu, tidak ada jaminan bahwa subjek dalam kerangka sampel adalah pemilih yang terdaftar. Faktor kedua yang menyebabkan error pada survey ini adalah Non response bias.
Dari 10 juta orang yang menerima kuesioner, 7,7 juta orang tidak merespons. Seperti yang bisa diduga, orang-orang yang tidak senang dengan petahana (Roosevelt) lebih berniat untuk menjawab kuesioner tersebut.
Baca Juga: Netflix Umumkan Delapan Cast Baru Squid Game 2
Dikarenakan teknik pengambilan sampel yang tidak tepat, sejak saat itu, nasib nahas menimpa Literary Digest. Lembaga tersebut gulung tikar segera setelah pemilu 1936.
Pada periode pemilihan yang sama, Tersebutlah ada seorang tokoh yang baru saja meluncurkan lembaga jajak pendapat barunya, kemudian lembaga tersebut mensurvei 50.000 orang dan ternyata memprediksi bahwa Roosevelt akan menang.
Siapakah tokoh tersebut? Dialah George Gallup. Bahkan sampai sekarang, organisasi Gallup masih tetap ada. Tidak ayal, ketika kita mendengar kata polling atau survey, yang menjadi top of mind kita adalah Gallup polling, atau Gallup survey.
Artikel Terkait
Direktur Survey Ini Sebut Jokowi Punya Modal Cukup Tuntaskan Masalah Ekonomi
Head to Head Ganjar Ungguli Anies Versi Survey Capres SMRC
Survey Rendah, Airlangga - Puan Tak Mungkin Capres - Cawapres
Survey Ini Sebut Ganjar - Airlangga Potensi Kalahkan Prabowo - Muhaimin
Survey, Internet di Bekasi Tercepat di Indonesia, Ini Faktanya
Menurut Survey Bank Syariah Indonesia (BSI) Menjadi Bak Syariah dengan Jumlah Pengguna Terbanyak di Indonesia
Besok Merayakan Waisak, Menurut Survey di Indonesia Terdapat 1,8 Juta Umat Buddha