Senin, 22 Desember 2025

Ayah Tragedi Korban Kanjuruhan Belum Buka Amplop dari Presiden

- Rabu, 25 Januari 2023 | 15:46 WIB
SUMBANG DOA: Seorang pengunjung melihat spanduk rangkuman tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Rabu (9/11/2022). Tepat hari memperingati malam empat puluh hari, sejak 1 Oktober yang menewaskan 136 suporter Aremania. (Foto : ROBERTUS RISKY/ JAWA POS)
SUMBANG DOA: Seorang pengunjung melihat spanduk rangkuman tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Rabu (9/11/2022). Tepat hari memperingati malam empat puluh hari, sejak 1 Oktober yang menewaskan 136 suporter Aremania. (Foto : ROBERTUS RISKY/ JAWA POS)

RBG.ID –  Detik-detik memilukan tragedi Kanjuruhan, tidak akan pernah dilupakan Devi Atok Yulfitri.

Buntut insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Devi Atok Yulfitri melihat kedua anaknya, Natasya Debi Ramadhani serta Nayla Debi Anggraeni meninggal dalam kondisi wajah membiru kehitaman.

Tidak hanya 2 remaja putri berusia 16 dan 13 tahun tersebut, ibunda kedua anaknya yang juga mantan istri Atok, Anggraeni meninggal dalam insiden yang terjadi usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu tersebut.

Baca Juga: Sosok Duloh Pembunuh Berantai Itu Sudah Setahun Tinggal Mengontrak di Bantargebang Bekasi

Hidung dan mulut mereka, sambung dia, mengeluarkan busa yang berbau amonia.

Baju yang dikenakan ketiganya pun berbau amonia.

’’Baunya menyengat sekali dan tidak ada luka memar di badannya. Jenazah ditemukan di tribun, meninggal karena gas air mata,’’ jelas Atok dalam kesaksiannya dalam sidang kasus Kanjuruhan dengan terdakwa ketua panpel Arema FC, Abdul Haris dan Security officer Arema FC, Suko Sutrisno di Pengadilan Negeri Surabaya.

Baca Juga: Diakhir Kepemimpinannya, Bima Arya Tegaskan Siap Bersihkan Oknum Penerima Upeti dari Pedagang

Atok meragukan, hasil otopsi terhadap dua jenazah anaknya yang disimpulkan tewas karena terinjak-injak.

Kesimpulan tersebut bertolak belakang dari yang dia ketahui selama mengurus jenazah kedua anaknya.

’’Saya sendiri yang memandikan jenazah kedua anak saya. Demi Allah, dari ujung rambut hingga kaki tidak ada luka-luka karena benda tumpul,’’ lanjut Atok dalam kesaksiannya.

Baca Juga: Jual Obat Terlarang ke Pengamen, Pria 35 Tahun Ini Diringkus Polisi

Atok mengaku kepergian orang-orang terkasihnya itu demikian memukulnya. Dia sampai tidak makan selama lima hari karena merasa sudah tidak ada harapan lagi. Dia mengaku sudah mendapat amplop dari Presiden Joko Widodo dan pihak lain.

’’Dua amplop (dari presiden dan satu lagi dari pihak yang tidak dia ingat, Red) sampai sekarang masih utuh di rumah, tidak saya buka. Saya tidak butuh donasi, saya butuh keadilan,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X