Menurut dia ada beberapa cara supaya biaya tanggungan jemaah tidak naik tinggi, meskipun subsidi dikurangi.
Diantaranya adalah melobi pemerintah supaya bisa menurunkan biaya layanan masyair.
Dari yang saat ini 5.000 riyal menjadi kisaran 3.000 riyal. Apalagi meskipun berbiaya 5.000 riyal, layanan masyair tahun lalu hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kemudian dia juga meminta Kemenag mencari harga layanan jemaah yang terbaik. Murah, tetapi tidak menghilangkan kualitas layanannya. Meliputi biaya hotel, katering, dan transportasi jemaah selama di Saudi.
Sementara itu Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas secara resmi menerima dokumen MoU haji 2023 dari pemerintah Arab Saudi di Jeddah kemarin (9/1).
Di dalam MoU itu diantaranya mengatur kuota haji 2023 sebanyak 221 ribu orang.
’’Indonesia masih mengupayakan agar bisa mendapat tambahan kuota. Misalnya, dengan memanfaatkan kuota negara lain yang tidak terserap maksimal,’’ jelasnya.
Di dalam negeri nanti, Yaqut mengatakan pemerintah mengupayakan penyerapan kuota semaksimal mungkin.