Di Negeri Kelantan Negeri-nya Cik Siti Wan Kembang (Pantai Timur Malaysia), ada digelar Wayang Kulit. Kerana Tok Dalang guna loghat/ bahasa Kelantan, saya di Pantai Barat sendiri tak berapa paham isi cerita Wayang Kulit itu. Yang pasti, tiada kisah Siti Jenar, seperti yang hanya saya dapat di tulisan
Mito Sumito Hardjo
Di Jawa Tengah ada juga wayang spiritual, namanya wayang wahyu. Berkisah tentang kehidupan Yesus Kristus. Biasa dipentaskan di hari Natal atau tahun baru. Itu yang saya tahu di tahun 70an, tetapi saya belum pernah nonton langsung. Entah sekarang masih ada atau tidak, kata pak DI tergantung kreativitas dalangnya.
Er Gham
Yang masih isi pertslite, itu tingkatannya syariat. Sedangkan yang isi vivo 89, tingkatannya hakikat. Yang satu terkait kuantitas, satunya lagi terkait kualitas. Hehehe.
Budi Utomo
Setuju Pak Pry. Tuhan pun jangan-jangan sedang mentertawakan kita yang “sok tahu”. Wkwkwk. Terus terang Siti Jenar dan Gus Dur adalah salah dua dari sekian banyak tokoh yang mempengaruhi pola pikir saya. “Spektrum” saya (menunjuk kalimat Gus Dur) mungkin dianggap warna-warni. Tidak hitam putih dalam hal spiritual (baca: ranah pribadi seseorang dengan Tuhan). Wkwkwk. Bukan berarti saya tak punya pendirian yang fix. Saya punya. Tapi itu ranah pribadi. Daripada debat kusir ya lebih baik praktekkan prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang kita yakini baik dan bermanfaat bagi hidup kita sebagai makhluk sosial (selain makhluk individual). Debat kusir ini mengingatkan saya pada humor Gus Dur sbb. Ceritanya para pemuka berbagai agama sedang antri di depan pintu surga. Tiba-tiba ada seorang yang berjalan sempoyongan karena mabuk melewati antrian yang panjang itu dan langsung masuk surga tanpa mengantri. Sehingga ada yang bertanya pada malaikat penjaga pintu surga sambil protes tentunya. Siapa dia? Oh dia supir metromini yang baru saja tewas karena kecelakaan akibat mabuk minuman keras. Lha kok bisa masuk surga? Oh itu karena dia bisa membuat para penumpang dari berbagai agama berdoa khusyuk dan tulus kepada Tuhan sebelum metromini dijalankan. Mengalahkan ceramah dan khotbah Anda sekalian. Wkwkwk
Pryadi Satriana