"Rasanya Pak Teddy ke dokter gigi sehari sebelumnya. Juga suntik nyeri engkel," ujar orang itu. Ditunjukkanlah pada saya nama dokternya, tempat praktiknya dan juga nama dokter giginya.
BACA JUGA : Kontras Minta Polri Tak Berhenti Pada Penangkapan Irjen Teddy Minahasa
Saya sendiri tidak kenal Teddy. Juga belum pernah bertemu. Ia jadi ajudan Wapres Jusuf Kalla di saat saya sudah sibuk berat di Surabaya. Beda generasi, beda masa pengabdian.
Tadi malam saya baca di Kompas online. Ada berita yang berbeda dengan yang di media beberapa jam sebelumnya. Irjen Pol Teddy Minahasa dinyatakan negatif. Test urinenya negatif.
Dua berita itu begitu bertentangan.
Bisa saja berita yang pagi itu salah. Bisa juga karena dilakukan tes ulang. Tapi reputasi Teddy sebagai pengguna narkoba sudah tersiar luas sepanjang hari kemarin.
BACA JUGA : Irjen Toni Harmanto Dipilih Kapolri Jadi Kapolda Jatim Gantikan Irjen Teddy Minahasa Putera
Teddy tragis sekali. Ia lulusan terbaik Akpol tahun 1993. Sampai bisa terpilih menjadi ajudan wapres. Tapi karirnya setelah itu tidak lagi ke atas. Memang tidak juga ke bawah. Lebih tepat hanya ke samping: jadi kapolda Banten yang wilayahnya begitu kecil, lalu wakapolda Lampung, dan masuk ke staf ahli. Agustus tahun lalu ia jadi kapolda lagi, namun masih di wilayah kelas B, Sumbar.