Senin, 22 Desember 2025

Teddy Minahasa

- Sabtu, 15 Oktober 2022 | 08:00 WIB

Setelah menerima telegram pengangkatannya sebagai Kapolda Jatim itu ia belum ke Surabaya. Ibunya memang masih tinggal di Pasuruan tapi Teddy tunggu sekalian dilantik.

Pelaminan sudah disiapkan. Tapi terjadilah peristiwa narkoba itu. Ia hampir naik tapi tidak jadi naik. Ia juga tidak ke samping. Ia tidak hanya turun. Ia jatuh.

Soal narkoba itu sebenarnya bukan peristiwa baru. Kejadiannya di pertengahan bulan Juni. Empat bulan yang lalu. Yakni ketika kapolres Bukittinggi ingin unjuk prestasi. Agar bisa segera naik jadi Komisaris Besar Polisi.

Kapolres, Juni lalu itu, menangkap narkoba 41 kg.

Sang Kapolres, setelah itu, ternyata dipindahkan ke Polda. Menempati job yang bukan untuk pangkat Kombes.

Narkoba tangkapan itu sendiri akhirnya dibakar. Yakni setelah selesai dipergunakan untuk barang bukti penuntutan hukum. Ada upacara pembakarannya. Di depan umum.

Mungkin tidak semuanya dibakar. Menurut keterangan Mabes Polri, ada 5 kg yang tidak dimusnahkan. Agar yang dibakar tetap 41 kg dimasukkan tawas sebanyak 5 kg sebagai pengganti.

Narkoba 5 kg itulah yang dijual ke sang mami. Tahap pertama sebanyak 2 kg. Ada bukti pembicaraan dan WA. Ada aliran uang. Termasuk ke Teddy, sebanyak Rp 300 juta dalam bentuk Singapore dolar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X