Sebab, dari data-data itu bisa dicari tahu peristiwa sebelum Yosua meninggal dunia. Pihaknya juga meminta mobil yang digunakan Ferdy dan istri dengan disopiri Yosua dari Magelang sampai Jakarta diperiksa.
”Kalau dari kronologi kan, kami meragukan TKP-nya di rumah kepala divisi propam,” tambahnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI, Andika Perkasa menyampaikan, kesiapan instansinya untuk terlibat dalam ekshumasi jenazah Yosua.
Menurut dia, permintaan yang diajukan tim penasihat hukum keluarga Yosua merupakan bagian dari misi kemanusiaan.
”Tetapi, memang saya ingin memastikan detailnya supaya saya sendiri bisa mengawasi (kerja-kerja dokter forensik TNI). Mengawasi objektivitas itu kan tidak mudah di lapangan,” katanya setelah memberikan pengarahan kepada taruna dan taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Hingga kemarin petang, Andika menyebut belum menerima surat yang disampaikan tim penasihat hukum keluarga Yosua kepada penyidik Polri. ”Tapi, yakinlah saya siap membantu,” katanya.
Terpisah, Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menyatakan bahwa timnya juga terus bekerja. Meski demikian, timnya belum bisa mengambil kesimpulan.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga memanggil dokter yang melakukan otopsi pertama.