Senin, 22 Desember 2025

Ekspedisi Gerakan Anak Negeri Tana Toraja (1): Menikmati Beras Langka dan Termahal di Indonesia ’Pulu Mandoti’

- Selasa, 12 Juli 2022 | 07:58 WIB
KULINER NUSANTARA: CEO Radar Bogor Group, Hazairin Sitepu saat hendak menyantap ‘Pulu Mandoti’, salah satu makanan  khas Enrekang.
KULINER NUSANTARA: CEO Radar Bogor Group, Hazairin Sitepu saat hendak menyantap ‘Pulu Mandoti’, salah satu makanan khas Enrekang.

Pulu mandoti harus dinikmati tanpa kuah. Meski ada pula di antara rombongan yang telanjur mencampur dengan sop yang tersedia di meja makan. Pulu mandoti disajikan dengan nasu likku (ayam masak lengkuas) atau kadang dinikmati dengan teri balado dan sambal.

Beras Pulu Mandoti menurut Ansar, hanya tumbuh di dua wilayah di Enrekang. Desa Salukana yang lokasinya tidak jauh dari kediamannya merupakan tempat tumbuhnya beras langka ini. Rasanya yang pulen dan harum dan berbeda dengan beras merah biasanya. Harga di petani secara langsung sebesar Rp70.000/liter. Setara dengan harga 10 liter beras.

Pulu Mandoti adalah salah satu jenis beras lokal berupa ketan wangi yang langka. Beras pulu mandoti ini tumbuh di wilayah pegunungan dengan ketinggian sekitar 700 mdpl. Desa Salukana dan Desa Kendenan, Kecamatan Baraka, berada sekitar 60 kilometer dari Kota Enrekang, Ibu Kota Kabupaten Enrekang

Dalam mengolahnya pun tidak seperti beras biasanya. Harus direndam dulu. Harum beras mulai tercium saat perendaman dan harum wangi pandan tercium ketika proses pemasakan.

Beras ini langka karena tidak bisa dibudidayakan di luar kedua desa tersebut. ”Kalau ditanam di luar dua wilayah itu, aroma dan warna merahnya berubah,” ungkap Ansar, pensiunan guru ini.

Menurut suami dari Hasnawati Lodang ini, sudah banyak yang mencoba mena­­nam tetapi gagal. Bahkan, sudah banyak yang datang mela­­kukan penelitian tentang beras langka ini.

Pulu Mandoti sendiri sudah men­­­da­patkan sertifikat Indikasi Geo­­grafis dari Kemenkumham sehingga secara paten diakui sebagai keka­yaan hayati asli Enrekang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X