Dia juga berpesan pemerintah harus menanggung biaya swab PCR. Tanpa terkecuali. Jangan sampai jemaah dipungut biaya PCR. ’’Jemaah batal berangkat dua tahun terakhir ini saja sudah menimbulkan tekanan psikologis luar biasa,’’ jelasnya. Jangan sampai beban jemaah ditambah dengan pungutan biaya PCR.
Kepada CJH yang belum masuk asrama haji, Ismed berpesan supaya bisa menjaga diri. Dia menganjurkan supaya lebih banyak di rumah. Kalaupun ingin salat wajib di masjid, sebaiknya menggunakan masker. Tujuannya mengurangi resiko tertular Covid-19 dan terdeteksi saat swab PCR. Ismed menegaskan virus Covid-19 belum hilang 100 persen di Indonesia. Sehingga bisa menyerang siapa saja yang lengah.
Salah satu CJH yang mulai masuk ke asrama haji hari ini adalah dari embarkasi Jakarta Pondok Gede. Kepala UPT Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Munib Maksum mengatakan 100 persen CJH bisa masuk ke asrama haji hari ini. Artinya sampai tadi malam tidak ada laporan ada jemaah yang terdeteksi positif Covid-19 melalui swab PCR. Meskipun begitu di asrama haji akan dilakukan pengecekan oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Kapus Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana menyatakan belum semua amahh diperiksa kesehatannya. Dari 151.000 jamaah baru 95.702 orang yang sudah diperiksa. ”Kami akan kejar untuk pemeriksaan kesehatan bagi jamaah yang tersiksa,” ujarnya.
Terkait vaksinasi Covid-19, juga baru 95 persen yang mendapatkan dua dosis. Sementara vaksin meningitis jumlahnya tak jauh beda, yakni 95,7 persen. ”Jika pada saatnya belum memenuhi syarat maka tidak boleh diberangkatkan,” katanya.
Budi optimis dapat melengkapi syarat kesehatan jamaah haji. Sebab masih tersisa satu bulan untuk mengejarnya.
Lebih lanjut budi menyatakan kemarin baru mendapatkan surat dari otoritas penerbangan Arab Saudi terkait perpanjangan durasi berlakunya hasil PCR. Sebelumnya hanya 48 jam, kini bisa 72 jam. Meski diperpanjang dia meminta petugas tetap memperhitungkan waktu keberangkatan. Lagi-lagi jika syarat ini alpha maka bisa jadi jamaah tidak bisa ibadah haji.
Lalu bagaimana jika ditemukan jamaah yang positif Covid-19. Dia menyatakan bahwa jamaah harus negatif. Keberangkatan bisa ditunda dan ikut kloter setelahnya jika sudah negatif.