Ketua Pansus Haji Nusron Wahid mempertanyakan alur penjelasan yang disampaikan Jaja.
Di mana, urusan jemaah haji khusus yang bisa berangkat atau tidak, ada di sistem yang menjadi tanggung jawab Jaja.
Nusron mengkritik Kemenag yang tidak menghubungi secara langsung nama-nama jemaah haji khusus yang tidak melakukan pelunasan.
Padahal, Kemenag mempunyai data lengkap jemaah tersebut.
Nusron kaget karena Kemenag malah meminta bantuan kepada travel haji khusus untuk mengecek ke masing-masing jemaah.
’’Padahal, sudah ada datanya. Manajemen Kemenag parah,’’ katanya.
Karena kalau lewat travel, terbuka peluang untuk melakukan kecurangan.
Misalnya, jemaah yang tidak kunjung melunasi sengaja tidak dihubungi sampai batas akhir.
Kemudian diisi jemaah haji lain. ’’Wajar kalau ada kecurigaan,’’ ujar Nusron.
Jaja dalam rapat itu tidak memberikan penjelasan yang detail.
Dia bahkan kaget dengan fakta-fakta yang muncul dalam rapat bersama pansus itu.
Dia menegaskan, arahan ke stafnya adalah semua yang memenuhi kriteria berangkat haji, itulah yang berangkat.
Kemudian, soal mengirim surat kepada jemaah melalui travel haji khusus, dia memberikan jawaban singkat.
’’Karena kami menganggap travel yang tahu kondisi jemaah,’’ katanya. (wan/c7/bay)