Namun, setelahnya, tidak turun hujan sama sekali. Sehingga tanaman warga mengalami kekeringan dan kekurangan bahan makanan.
”Berdasarkan informasi dari kepala distrik dan tokoh agama, di Agandugume ada 3500 jiwa, sedangkan di Lambewi itu ada 4000 orang. Jadi ada kira-kira ada 7.500 warga terdampak,” paparnya.
Diakuinya akses menuju kedua distrik tersebut cukup sulit. Pihaknya yang sudah berada di Timika sejak awal pekan ini sempat berulang kali gagal terbang karena masalah cuaca.
Distrik Agandugume memang memiliki lapangan terbang, akan tetapi bantuan tidak bisa diterbangkan melalui distrik tersebut lantaran sedang ditutup karena ada perbaikan dan pertimbangan situasi keamaan. Sehingga alternatif paling mungkin adalah mengirimkan bantuan melalui Lapangan Sinak.
Baca Juga: Presiden Jokowi ke Tiongkok Untuk Bertemu Xi Jinping dan Pebinis, Ini Yang Dibahas
”Upaya ini pun terhalang cuaca,” jelasnya. (gih/mia)
Sejumlah daerah mulai kirisis air bersih :
- Wilayah Indonesia bagian selatan Khatulistiwa akan banyak mengalami kekeringan
- Khususnya di wilayah Jateng dan Jatim
Antisipasi kekeringan dan karhutla
- BNPB siagakan tidak kurang dari 31 heli patroli dan water bombing untuk dukungan operasi udara
- PUPR sediakan mobil tangki air ( MTA) dan mobil instalasi pengolahan air yang jika diperlukan sewaktu-waktu bisa meluncur ke lokasi bencana
Artikel Terkait
Warga Gasol Terdampak Gempa Akhirnya Punya Akses Air Bersih
Pipa Saluran Air Dirusak Orang Tak Dikenal, Warga Tiga Desa di Tamansari Kesulitan Air Bersih
Perumda Tirta Patriot Siap Wujudkan Peningkatan Layanan Air Bersih di Kota Bekasi
Perlu Tahu Perbedaan El Nina dan El Nino Supaya Tidak Gagal Panen
BMKG Ingatkan Dampak El Nino, Ini Langkah yang Harus Dilakukan Pemerintah
Intensitas El Nino Semakin Menguat, BMKG Ingatkan untuk Tingkatkan Antisipasi Kebakaran hingga Gagal Panen
El Nino Membuat Kekeringan, Waspadai Gelombang Panas